Langsung ke konten utama

Resensi Surga yang Tak Dirindukan by Asma Nadia

Catatan: novel & film lumayan banyak yang beda, ya. Bahasa yang digunakan Mei Rose bukan Mandarin, tetapi bahasa Inggris. Lebih ke bule daripada Cina. Nama aktrisnya ada unsur nama orang India. Di film, dia dan Andika Prasetya menikah karena si laki-laki melihat si perempuan bunuh diri, sedangkan di buku, mereka menikah karena sebuah kesalahan. Jumlah anak Prasetya dan Arini juga beda.

Keunikan dari buku ini adalah memiliki dua POV, yaitu POV 3 dan POV 1, dan bertema Poligami (dalam sudut pandang Islam). Tokoh utama POV 3 adalah Arini, sedangkan POV 1 adalah Mei Rose. Bagi Arini, ada dongeng di dunia ini, berkebalikan dengan Mei. Namun, kemudian Arini sepakat dengan Mei. Dongengnya selama ini ternyata tak seindah pikirannya. Apakah Arini akan cerai dengan suaminya? Simak resensi berikut ini. Disarankan untuk tidak melompat ke sinopsis, apalagi akhir cerita. Insyaallah kapan-kapan saya memberikan sinopsis filmnya. 

A. Identitas Buku

Judul : Surga yang Tak Dirindukan (tak kusimpan rahasia pada Hawa meski tak juga kuceritakan semua bahwa padanya hanya ada sedikit cinta)

Penulis : Asma Nadia

Penerbit : AsmaNadia Publishing House

Kota terbit : Depok

Tahun terbit : 2015 (cetakan ke-20)

Tebal : 320 hlm. (isi: 288 hlm.)

Ukuran : 20,5 × 14 cm

Warna kertas : Krem

B. Blurb

C. Daftar Isi


D. Unsur-Unsur Intrinsik

Subgenre : Religi, Romance

Tema : Poligami, Rumah Tangga, Keluarga, Misteri, Kejamnya Dunia

Tokoh-tokohnya :

1. Arini: istri Andika Prasetya, penulis, memiliki tiga anak

2. Andika Prasetya (Pras): dosen

3. Mei Rose: keturunan Cina, non-Islam, hanya memiliki bibi

4. Bibi Mei: janda, menganggap Mei pembantu

5. Nadia: anak sulung Arini & Pras

6. Ray: teman kantor Mei, ditaksir Mei

7. Lulu: sahabat dekat Arini

8. Lia: sahabat dekat Arini & Lulu, perokok

9. David: kenalan Mei, ditaksir Mei

10. Hari: teman kerja Pras

11. Ibu Arini: kuat

12. Ibu Pras: korban poligami

POV : POV 3 (Arini) dan 1 (Mei Rose)

Setting tempat : Indonesia

E. Kutipan

"Keluarga adalah amanah dari Allah. Sebuah agenda besar yang maha berat, sebab kita sendiri belum pasti apakah akan berakhir baik, tetapi sudah menuntun anak-anak. Waktu yang dimiliki untuk memproses ke sana tak banyak, entah berapa tahun lagi usia. Bagaimana juga jika harus membaginya dengan dua, tiga, atau empat keluarga?" ~ Asma Nadia (hlm. ix)

"Pintu yang terbuka tak selamanya siap untuk disinggahi." (hlm. 1)

"Ketergesaan tidak pernah dihargai lebih, kecuali oleh orang yang lalai, begitu kata Cleopatra. Bagi Arini, kalimat itu ber-arti: sabar untuk tidak pacaran." (hlm. 8)

"Apa pun pengorbanannya, sejauh ada yang bisa kuambil, maka biarlah. Selalu ada harga yang harus dibayar untuk sesuatu yang ingin kita capai." ~ Mei Rose (hlm. 20)

"Sesaat setelah mengalami kisah cinta, aku pun mencarimu, tanpa tahu bahwa itu tidak perlu." ~ Rumi (hlm. 31)

"Istri gemuk, kan, karena kita, untuk kita. Aku lebih memilihnya melebar daripada nggak mendapat keturunan." ~ Andika PRASetya (hlm. 36)

"Pernikahan bukan hanya pertemuan dua hati, dua raga, dua keluarga, tapi juga penandatanganan perjanjian. Nasibnya atas nasib lelaki itu, umurnya atas umur lelaki itu. Senang dan susah, tawa dan air mata, ada dan tiada." (hlm. 43)

"Ketika menikah dengan seseorang, kita tidak hanya menikah dengan sikap dan karakternya, atau keluarga dan adat istiadatnya. Tapi juga dengan umurnya, sesuatu yang tidak pernah kita tahu." ~ Arini (hlm. 44)

"Perempuan yang merelakan suaminya menikah lagi dengan ikhlas akan melewati Jembatan Shiratal Mustaqim dengan kecepatan luar biasa." ~ ustazah tempat Arini mengaji (hlm. 111)

"Lelaki yang menikah lagi, seperti aku misalnya, cuma punya satu alasan. Mereka jatuh cinta, naksir, dasarnya memang suka pada si perempuan. Titik. Habis perkara!" ~ Hari (hlm. 112)

"Laki-laki yang jatuh cinta melakukannya (berpoligami) karena dengan begitu, mereka menolong dirinya sendiri agar tak jatuh pada perzinaan." (hlm. 113)

"Setiap manusia punya kesulitan, yang kadang hanya bisa diselesaikan oleh manusia lain. Setiap manusia juga punya kebutuhan, yang hanya bisa dipenuhi oleh orang lain." ~ Luki Hidayat (hlm. 164)

"Setiap orang berhak berkomentar apa pun. Seperti juga yang lain, berhak untuk tidak menganggap komentar-komentar itu ada. Sederhana saja." (hlm. 174)

"Ada hal-hal yang hilang setelah menikah bertahun-tahun. Istri pertama misalnya, tidak lagi mengurus diri dengan pantas. Penampilan, bagaimanapun, memengaruhi lelaki." ~ narasumber Arini (hlm. 189)

"Kamu akan takjub dengan perasaanmu sendiri. Kamu kira pernah mencintai seseorang sebesar itu, ternyata tidak. Mempunyai anak akan membuatmu mengetahui betapa besar cinta yang sebetulnya kamu miliki." ~ Pras (hlm. 193)

"Betapa laki-laki tetap laki-laki. Hanya iman yang membedakan. Sejarah panjang keterlibatan di kegiatan rohani sama sekali bukan ijazah yang bisa diandalkan." ~ Arini (hlm. 204)

"Sebagai ibu, saya tidak mungkin bisa memberikan kebahagiaan pada anak-anak jika saya sendiri tidak bahagia." ~ Nurhayati, 26 tahun, pelaku cerai (hlm. 206)

"Cerai hanya akan menjadi keputusan emosional jika dilakukan sebelum mendapatkan kepastian dari pasangan, atau sebelum berhadapan langsung dengan selingkuhannya." (hlm. 207)

"Seandainya perempuan menyediakan cukup waktu untuk benar-benar melihat dan mendengar, niscaya mereka akan menangkap perubahan itu, tanda-tanda ketika suami mulai berpaling." (hlm. 211)

"Ada sesuatu yang berbeda pada mereka, ketika mulai selingkuh. Satu perubahan yang mencolok, tetapi sukar dijelaskan! Sayangnya, para istri baru sadar setelah hubungan suami dengan perempuan lain berjalan terlalu jauh." (hlm. 211)

"Kamu bisa membenci dia, tidak membutuhkannya lagi sebagai suami. Tapi anak-anak selamanya memerlukan sosok bapak. Dan yang aku tahu, dia bapak yang bagus." ~ ibu Arini (hlm. 231)

"Dalam nurani sekalut apa pun, alasan sebenarnya sebagian besar laki-laki menikah lagi adalah karena mereka jatuh cinta, atau kehilangan kontrol diri. Keduanya tetap nafsu. Ya, cuma itu." ~ Pras (hlm. 248)

"Hidup dan tanggung jawab seorang suami sudah berat. Tidak perlu dilelahkan lagi oleh hal-hal sepele hanya karena sang istri tidak bisa mengatur prioritas masalah. Dan rumah semestinya menjadi pelabuhan yang nyaman bagi setiap suami, selain anak-anak." (hlm. 252)

"Poligami, meski pada praktiknya sekarang sering digunakan lelaki sebagai jalan untuk membebaskan hawa nafsu semata, tetap merupakan hal yang dihalalkan dalam Islam." (hlm. 253—254)

"Anak-anak adalah mata air yang meneduhkan luka setiap perempuan. Tatap mata-mata bening mereka. Rasakan tawa dan kebahagiaan mereka. Maka setiap luka menjadi tak berarti." ~ ibu Arini (hlm. 255)

"Cinta menyejukkan bak mentari, yang muncul setelah hujan reda. Tapi nafsu bagaikan prahara, ketika mentari bersembunyi." ~ Venus dan Adonis (hlm. 261)

"Poligami. Sekalipun ringan diucapkan, ada tanggung jawab besar menunggu di baliknya. Memang syaratnya hanya satu, bersikap adil. Harta, mungkin saja. Tapi lainnya? Bahkan Rasulullah, yang merupakan hamba terpilih, tetap saja tidak bisa menghindarkan kecemburuan istri-istrinya. Padahal para istri dari hamba terpilih bukanlah perempuan biasa. Lalu, bagaimana dengan laki-laki yang tidak pernah terpilih menjadi tokoh teladan dalam ajang mana pun?" (hlm. 263—264)

"Dalam situasi wajar, poligami jelas bukan keharusan. Pelakunya tidak juga menjadi lebih mulia di mata Allah, dibanding para lelaki yang memutuskan cukup dengan satu istri dan setia padanya. Bahkan dengan alasan yang kuat sekalipun, poligami tetap meninggalkan luka di hati istri pertama, betapapun berusaha ditutupi dengan senyum dan upaya mengikhlaskan diri. Perempuan sungguh hebat, dan karenanya, lelaki yang menikah lagi dan tidak memedulikan luka yang ditorehkannya di hati perempuan pertama, sama sekali tidak jantan." (hlm. 268—269)

"Lelaki menyukai perempuan lembut dengan kemanjaan yang santun. Perempuan dengan stok pengertian dan pemakluman tanpa batas." ~ Mei Rose (hlm. 278)

"Kesiapan yang harus dibangun bukan hanya para istri, tetapi juga anak-anak. Bagi para laki-laki, mohon tidak meremehkan upaya membangun kesiapan istri dan mendidik mereka sebelum memutuskan berpoligami, sebab masa depan, pendidikan, dan pengasuhan anak-anak bergantung pada kebahagiaan dan wawasan serta keislaman ibu mereka sebagai madrasah pertama. Jika para suami percaya bahwa poligami adalah ajaran agama yang mulia, didiklah istri dengan baik, agar memahami Al-Qur'an dan bersedia menerapkannya tanpa pilih-pilih. Jika mereka belum menerima konsep poligami, berarti suami belum mampu mendidik, masih harus terus membangun kesiapan dan mendewasakan mereka. Menikah lagi secara sepihak tanpa mempertimbangkan kesiapan istri dan anak-anak—sesuatu yang menjadi tugas para suami dan ayah untuk mengondisikan—merupakan sikap paling egois dan hanya menunjukkan bahwa tak ada alasan lain selain hawa nafsu, sebab alasan ini yang membuat kita taksabar dan tergesa-gesa." ~ Asma Nadia (hlm. 289—290)

"Saya tidak akan begitu saja menyalahkan yang berpoligami walaupun sangat tidak setuju. Saya akan mencari tahu penyebabnya. Jika alasannya masuk akal, bukan hanya karena nafsu, insyaallah saya bisa menerima." ~ Fifin Muzalfa (hlm. 291)

"Sebagai anak, saya merasakan poligami itu banyak merugikan, seperti perasaan anak, istri, dan orang lain (istri muda). Ketidakadilan juga pasti muncul, terutama dari segi keuangan dan kasih sayang. Bahkan hukum pernikahan juga telah ternodai karena adanya poligami yang tidak bijak." ~ Vita Aprilia Rusdi Vita (hlm. 292)

"Kalau dia sanggup membagi rata kasih sayang dan cinta dengan seadil-adilnya dan pasangan ikhlas, saya akan biarkan, dengan syarat nikahilah janda tua yang sudah mempunyai anak." ~ Ibnu Sudrajat (hlm 293) 

"Saya setuju jika suami, ayah, atau saudara laki-laki saya berpoligami, tapi harus yang benar-benar meneladani Rasulullah, yaitu menikahi wanita yang sudah tua renta, mempunyai anak banyak dengan niat untuk melindungi si wanita dan anak-anak agar tidak telantar, bukan berpoligami hanya karena syahwat semata." ~ Ima Riantika Ima Riantika (hlm. 293)

"Saya menentang keras poligami. Kalau suami menikah lagi, saya memilih cerai. Lebih baik hidup dengan anak tercinta dan hati tenang daripada harus melihat suami bersenang-senang dengan wanita lain." ~ Sulasni Azril Sulasni (hlm. 295)

Kutipan lainnya saya unggah di Twitter saya, Poetree Malu. Anda bisa mencarinya dengan #SurgaYangTakDirindukan.

F. Sampel Cerita


G. Sinopsis

Arini terluka, lalu ingatannya kembali ke masa lalu saat Pras menemukan sandalnya. Setelah kejadian itu, teman-teman indekosnya menanyakan laki-laki yang disebut "pangeran" oleh gadis penyuka dongeng itu, dan dia menuliskan angannya dalam tulisan. Kedua anaknya menanyakan kesedihannya, sedangkan anak bungsunya belum mengerti.

Mei Rose yang takpercaya adanya dongeng tidak mau berteman, harus menjalankan perintah tantenya (A-ie), dan membaca dalam gelap—sekarang dia berumur 30 tahun. 

Di tempat lain, Arini teringat dengan masa lalunya, tepatnya saat bertemu dengan pangerannya di hari wisudanya. Setelah pertemuan itu, pangerannya melamarnya. 

Suatu hari Andika Prasetya (Pras) terjebak macet, lalu teringat teman-teman dosennya yang mempertanyakan dirinya yang merasa fisik istrinya tidak berubah setelah melahirkan. Saat jalan mulai lancar, Pras melihat mobil naik ke bahu jalan. Dia berhenti dan melihat sesosok perempuan tergeletak bersimbah darah. 

Suatu hari hati Arini memanas, dan hanya Nadia si sulung yang peka. Setelah mengucapkan selamat malam kepada anak-anaknya, dia teringat masa lalunya tentang hal-hal yang mengganggunya jika menerima lamaran. Hari ini ada seseorang yang menanyakan kabar anaknya yang sakit lewat telepon. Padahal anak-anaknya pada sehat. Lalu, Arini menelepon nomor di kuitansi. Dia tidak menduga bahwa si penerima telepon memperkenalkan diri sebagai Nyonya Prasetya. 

Saat usia Mei 35 tahun, dia bertemu Ray yang memperhatikannya dan taat agama. Bibinya pernah bercerita tentang orang-orang yang mengejar dirinya, kakek, nenek, dan ibunya karena dianggap sebagai anggota PKI. Setelah bekerja, Mei merekrut pembantu. 

Suatu hari Mei diminta Ray ke kantornya usai jam kerja. Dia datang, tetapi tiba-tiba disergap dari belakang, lalu Ray melakukan tindakan abnormal secara kasar. 

Di tempat lain, Ratih meminta suaminya berkata jujur. Lalu, suaminya berpikir keras mencari jawaban. Arini segera mematikan laptopnya saat suaminya datang. Dia menangis, sedangkan suaminya heran dan bingung. 

Tiga hari setelah diperkosa, bibi Mei memerintahkan sesuatu kepada Mei, dan nada kalimat ketiganya terdengar berbeda. Setelah mengingat perkataan Ray, Mei tertawa sampai meneteskan air mata. 

Suatu hari Arini reuni dengan teman-teman indekosnya dahulu; Sita si Putri Agar-Agar, Lulu si Putri Malu, dan Lia si Putri Ekosistem. Sebelum Lia datang, Arini dan Sita kaget dengan perubahan Lulu. Ketika Lia datang, semuanya kaget dengannya yang lepas kerudung, bahkan sejak satu tahun lalu. Lia memberi tahu bahwa dirinya cerai dengan Benny. Selain lepas kerudung, dia merokok. Benny selingkuh di kamarnya.

Sebenarnya Mei belum percaya bahwa tuhan itu ada. Dia menangis dan tertawa selama dua minggu. Bibinya yang khawatir memanggil sinse. Lalu, Mei kembali ke kantor. Dia sering berpapasan dengan Ray yang seolah-olah kejadian kala itu tidak pernah terjadi. Tiga bulan kemudian, semua terasa normal. Dua tiga laki-laki meliriknya. Mei jatuh cinta pada David, kenalannya. Bagi David, Mei seperti ibunya. 

Setelah Ray meminta izin kepada Mei untuk melakukan hal yang sama seperti sebelumnya, Mei diajak David ke tempat yang sangat jauh. Di sebuah kamar, David mencambuk Mei. Lama-kelamaan Mei jadi paham maksud di balik itu. Setelah dihajar sampai nyaris mati, Mei memeriksakan diri ke dokter. Dokter menyatakan perempuan itu hamil. 

Beberapa bulan kemudian, Arini masih limbung. Lalu, dia teringat percakapannya dengan rekanan penulis dan penerbit. Dia juga punya contoh ketidakadilan suami yang memiliki dua istri, tetapi orang lain menyalahkan si perempuan. Akhirnya, dia semangat menulis lagi. 

Suatu hari Ray membuat Mei kehilangan David. Saat bingung, sebuah suara bukan manusia mengajak Mei bicara. Ketika teman-teman kerjanya pulang, dia mengirim email kepada laki-laki random untuk mencari suami beristri. Hal itu dilakukannya selama tiga bulan. Pada awal bulan baru, Pras dan Arman mendapat email itu. 

Tiga hari kemudian, Mei membuka email. Semua pesan masuk dari perempuan. Mereka mencibirnya, dan ada yang lesbi. Lalu, Mei mendapat posisi baru di tempat kerjanya dan berhak mendapat fasilitas berupa sedan dari kantor. Teman-temannya memandangnya iri dan menatap perutnya. Setelah mendapat ide atas masalah perutnya, suara misterius kemarin terdengar lagi. Pada minggu-minggu berikutnya, Mei mendapat balasan email. Semua dari laki-laki dan beragam karakteristiknya. Dia ingin bunuh diri. Belum lama ini ada teman kantornya yang mempertanyakan kegemukannya, dan Lolita menduga dia hamil.

Suatu hari laki-laki bermata hershey's masih tidak mampu menjawab pertanyaan istrinya. Lalu, istrinya menangis. Arini juga ikut menangis. Saat berhenti menulis, dia teringat dua tetangganya yang memilih untuk tidak cerai. Dalam sudut pandang mata Arini, ketampanan dan sosok tegap Pras tidak berubah. Tidak lama kemudian, suaminya itu bangun dan mengajaknya tidur. Saat Mei ingat perubahan isi saku suaminya, dia bertatapan dengan Pras.

Kemarin lusa Ray menitip anaknya pada Mei. Bibi Mei juga curiga dengan perubahan Mei. Saat Mei hendak kabur, Pras mengajaknya bicara.

Saat Mei benar-benar putus asa mencari laki-laki yang mau menikahinya, Luki membalas emailnya dengan melampirkan data lengkapnya. Dia seorang muslim, sehingga tidak bisa menerima perbedaan agama. Mei bisa tertawa lega setelah mengenalnya. Seminggu sebelum mereka menikah, Mei masuk Islam. Pada hari H, Mei ke gedung pernikahan dengan sopir. Sesampainya di sana, nama mempelainya orang lain dan Luki tidak ada. Lalu, Mei meminta sopirnya pulang, sedangkan dirinya menyetir dengan kecepatan tinggi. Benar-benar ingin bunuh diri. 

Diam-diam Pras mengumpulkan kata-kata cinta dalam berbagai bahasa, puisi-puisi cinta, surat untuk calon istriku, dan lagu-lagu romantis. Setelah seminggu menikah, dia menunjukkan semua itu pada Arini. Selain karena keluarga kecilnya, laki-laki itu menjaga kesetiaan karena ayahnya. Dahulu, saat kecil, ayahnya menduakan ibunya, bahkan sudah memiliki anak. Tiga tahun lalu, Pras terpaksa menandatangani surat persetujuan operasi untuk pasien bernama Mei Rose. Anak Mei selamat, tetapi ibunya kritis. Seiring berjalannya waktu, Pras menikah dengannya, dan dia sendiri tidak menduga hal itu.

Pada akhirnya, Pras tidak jadi bicara dengan Arini. Setelah menidurkan anak-anak, Arini buntu menulis. Dia teringat percakapannya dengan seorang laki-laki yang memilih berpoligami. Akhirnya dia tahu apa yang ingin dikatakan Pras. Pras ingin membelikan Arini mobil.

Tiga hari kemudian, Mei siuman dari kritis, lalu Pras mengajaknya bicara tentang anaknya. Sungguh mengejutkan, Mei ingin anaknya meninggal. Pras mencoba menasihati, lalu mereka kenalan. Mei memintanya untuk tidak menolongnya lagi dan pergi. Setelah Pras pergi, perempuan itu menjatuhkan diri. 

Suatu hari Arini memikirkan pilihan yang dimilikinya untuk mempertahankan suaminya dari perempuan lain. Sita menyarankannya untuk melabraknya. Sebenarnya dia rela suaminya menikah lagi, tetapi tidak untuk perempuan itu. Namun, karena belum siap melabrak, Arini bertanya kepada orang-orang di sekitarnya. Setelah itu, dia pikir cerai mungkin yang terbaik. Akhirnya, dia bertekad untuk bicara dengan suaminya dan bertemu dengan selingkuhan suaminya. Tanpa dia tahu, tiga tahun lalu, Pras bingung dengan Mei yang kekeh untuk mati. 

Pertama kali suami Ratih berpaling, yaitu pada tahun ke-5 pernikahan. Dia jatuh cinta pada pengasuh mereka saat Ratih ke luar negeri untuk pertama kali selama seminggu. Beberapa orang melapor kelakuan suaminya selama dia tidak ada. Ratih baru merasa ganjil saat suaminya menasihati Asih yang akan dilamar pacarnya. Meski Asih tidak menyukai suaminya, dia tetap pergi dari rumah. Akhirnya, suaminya menyesal. Namun, tiga tahun kemudian, dia mengulangi perbuatannya dengan perempuan lain. Oleh karena anak-anaknya mirip dengan anak-anak Ratih, Arini masih sanggup bertahan.

Suatu hari Arini melihat kemesraan suaminya dengan selingkuhannya dan seorang bocah laki-laki. Lalu, Pras melihat istrinya dan hendak menghampirinya. Sayangnya, Arini cepat-cepat pergi dengan taksi. Dia menjemput anak-anak, lalu pergi ke rumah ibunya. Ibunya menasihatinya, kemudian menunjukkan seorang ibu dua anak yang mengetahui suaminya menikah lagi secara diam-diam. Ibu itu tidak jadi pergi dari rumahnya setelah melihat sesuatu. 

Beberapa ujian menimpa Pras ketika akan mengejar istrinya. Tiga tahun lalu, saat Mei baru sadar, seseorang menyapanya. Kata-kata orang itu tentang Tuhan membuat Mei terisak keras hingga bayinya menangis. Lalu, dia kagum terhadap cara Pras menenangkan bayinya, hingga dirinya bisa menyebut nama Tuhan dan memohon kepada-Nya supaya Pras mencintainya atau anaknya. 

Ketika pulang, Pras gundah dengan rumahnya yang tertutup. Lalu, dia teringat dengan alasan teman-teman laki-lakinya memutuskan untuk menikah lagi. 

Setelah mengatakan tujuannya kepada sopir taksi, Arini teringat percakapan dengan ibunya. Cerita ibunya membuatnya ingin melakukan yang Sita lakukan. Tanpa dia tahu, tiga tahun lalu, saat Pras akan meninggalkan Mei, Mei pura-pura sudah tidak membenci anaknya. Sejujurnya, dia tidak suka cara Pras menyebut nama istrinya setiap laki-laki itu bercerita. Saat hampir tiba di rumah, Mei mengatakan kepada Pras bahwa sebenarnya dirinya sudah mualaf, tetapi dia tidak tahu apa-apa tentang Islam. Saat dia meminta Pras mengajarinya menjadi muslimah, Pras mengiakan. 

Saat dalam perjalanan mencari Arini, Pras teringat kata-kata beberapa orang tentang alasan berpoligami. Lamunannya buyar saat ada pengendara yang tidak menyalakan lampu sein. Lalu, dia menemukan musala. Saat laki-laki itu hendak parkir, Mei menelepon dengan suara panik dan memintanya datang. Alasannya membuat Pras tidak bisa menolak permintaannya. Di tempat lain, Arini sudah tiba di sebuah rumah tingkat dengan gaya minimalis. Setelah dia mengetuk pintu, seorang perempuan memandangnya heran.

Mei dalam posisi tenang dan mengamati Arini, sedangkan Arini tidak menyangka dengan perempuan kedua yang dipilih suaminya itu. Mei tidak tahu alasannya merasa senang bertemu dengan perempuan yang dipaksanya berbagi suami. Setelah masuk rumah itu, Arini melihat foto Mei dan anaknya. Saat Mei mengatakan bahwa dirinya tidak pernah memaksa Pras, pertempuran di antara mereka dimulai. Mei sibuk menilai Arini, sedangkan Arini melihat isi rumah selingkuhan suaminya. 

Setelah Arini melihat isi rumah surga kedua suaminya, dirinya merasa sangat terluka. Lalu, dia memohon kepada Mei agar meninggalkan Pras demi anak-anaknya. Mata Arini mengingatkan Mei pada bibinya yang memohon untuk tidak dimasukkan ke panti, sebelum sepakat rumahnya dijual.

Mei menolak permintaan Arini. Lalu, Pras datang. Saat melihat Arini, dia gugup. Tiga tahun lalu, dia tidak pernah mendengar kisah setragis Mei. Lalu, dia teringat dengan ibunya. Mei cerdas dan kian menarik. Namun, dia tidak punya siapa-siapa. Setelah menikah, dia membuktikan diri sebagai istri yang baik. Pras menikahinya karena sebuah kesalahan yang diperbuatnya. Kembali ke masa kini, tiba-tiba Mei memeluknya tanpa ragu dan mengatakan anaknya sakit. Lalu, mereka ke kamar anak Mei. 

Melihat adegan itu, Arini merasa terluka. Sebelum Pras datang, Mei mengatakan bahwa Arini punya segalanya, sedangkan dirinya hanya punya Pras. Kini, tubuh Arini bagai ditusuk ribuan jarum. Beberapa saat kemudian, dia menemukan sesuatu yang bisa membuatnya bahagia. Panah-panah tadi diisapnya ke tubuh. Dia tidak mendengar lagi Pras menelepon dokter, Mei terisak-isak, dan erangan seorang anak kecil. 

H. Penilaian Buku

1. Kelebihan buku

a. Merupakan buku best seller nasional.

b. Novel terbaik Islamic Book Fair Award tahun 2008.

c. Diangkat ke layar lebar. Produksi A Manoj Punjabi. Diperankan oleh Fedi Nuril, Laudya Cintya Bella, dan Raline Shah.

d. Membahas poligami yang menjadi pertentangan orang-orang saat itu.

e. Memberi gambaran lain tentang alasan laki-laki memutuskan untuk berpoligami.

f. Terdapat kata-kata mutiara setiap bab.

g. Lumayan banyak yang beda dengan filmnya, sehingga kerugian membaca bukunya hanya sedikit.

h. Ditulis lebih dari enam tahun, terlama dari 49 buku solonya.

i. Pernah diterbitkan di Gramedia dengan judul Istana Kedua.

j. Novelnya diedit ulang setelah terbit di Gramedia.

k. Novel paling berkesan dari segi tingkat kesulitannya.

l. Penulis diskusi dengan para ayah secara detail atau jengah (tak nyaman) untuk mencoba memahami isi hati dan kepala laki-laki.

m. Ada laki-laki yang berterima kasih karena novel ini telah membuat mereka lebih mengerti hati perempuan dan bertekad untuk tidak menyakiti.

n. Terdapat tulisan di akhir buku mengenai tanggapan masyarakat tentang poligami. yang bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi para ayah yang mungkin sedang berpikir untuk melakukan praktik poligami.

o. Layout bagus.

2. Kekurangan buku

a. Ini masalah setting waktu. Oleh karena kurang konsentrasi, saya pikir setting waktu Arini dan Mei Rose pada awal-awal cerita sama. Saya baru sadar setting beda saat Pras bilang tiga tahun lalu.

b. Tidak ada adegan Pras menceritakan dirinya bisa poligami kepada Arini.

c. Tidak ada penjelasan terhadap adegan romantis Pras pada Mei, apakah dia cinta atau apa.

d. Tidak ada penjelasan keberadaan bibi Mei setelah rumahnya dijual.

e. Bahasa asing tidak dimiringkan dan tidak diberi note.

I. Profil Penulis

Asma Nadia merupakan penulis perempuan Indonesia yang sangat produktif. Pada tahun 2015, karyanya sudah lebih dari 49 buku. Beliau juga menyusun puluhan buku kolaborasi dengan pembaca. Selain berkarya, Asma Nadia juga aktif memberikan workshop dan dialog kepenulisan ke berbagai pelosok tanah air dan mancanegara. 

Sejak 2009 Asma Nadia menjadi CEO AsmaNadia Publishing House. Beberapa karya beliau sudah difilmkan. Beliau juga menulis skenario. Pada tahun 2012, beliau menjadi pengisi tetap rubrik Resonansi di harian nasional Republika, setiap Sabtu. Bersama para relawan yang mencintai buku dan anak-anak, mereka menggagas RumahBaca AsmaNadia (ada webnya), 123 perpustakaan gratis bagi dhuafa.

Asma Nadia juga dikenal sebagai jilbab traveler. Sudah 206 kota dan 51 negara yang beliau kunjungi. Rekam jejakmya bisa dilihat di Instagram asmanadia. Asma Nadia juga menjual backpacker, tas laptop, dan iPad produksi tokoasmanadia.com. Buku-bukunya bisa dilihat di web itu juga. Bisa melalui fanpage AsmaNadia.Penulis dan Twitter asmanadia. Kritik dan saran atau berbagi kisah dapat dikirimkan melalui email curhatasmanadia@gmail.com.

J. Kesimpulan

Novel Surga yang Tak Dirindukan bertema Poligami. Asma Nadia memberikan cerita tentang poligami dari sisi baik. Namun, beliau juga menjabarkan tentang poligami yang sebenarnya. Melalui dirinya sebagai penulis dan melalui tokoh-tokoh perempuannya, beliau memberikan pendapat tentang poligami dari sisi perempuan. Dari sisi laki-laki, dari tokoh laki-laki, terutama Pras.

Saya tidak menyangka Asma Nadia menulis tokoh utama POV 1 dengan agama non-Islam. Sebenarnya yang membuat kesal bukan Mei Rose, tetapi penulis. POV 1, kan, memakai kata "aku". "Aku", ya, penulis sendiri, wk wk wk.

Yang tidak saya sukai, Asma Nadia tidak menulis adegan Pras menceritakan dirinya bisa berpoligami dengan Mei kepada Arini. Jika dijelaskan, kan Arini bisa memaklumi, insyaallah. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Harim di Tanah Haram karya Abu Hamzah

  Buku Harim di Tanah Haram adalah buku bergenre novel yang ditulis oleh Abu Hamzah, orang yang menulis buku best seller Ayo Bisnis Umrah. Beliau ingin berguna bagi banyak orang, salah satunya dengan menerbitkan buku ini. Namun, buku ini tidak cocok menjadi buku bacaan anak-anak. Menurutku, minimal bisa dibaca oleh remaja umur 15 tahun. Seperti buku Ayo Bisnis Umrah, buku Harim di Tanah Haram juga menjadi buku best seller-nya di tingkat nasional. Kemungkinan besar, karena penjualan bukunya laris manis, beliau memberikan bonus voucher umrah kepada pembeli bukunya ini. Namun, bisa jadi bonus itu sudah ada ketika bukunya terbit. Wallahualam. Perihal novel ini segera difilmkan, Abu Hamzah sudah berniat membuat film sebelum berpikir untuk menerbitkan buku. Hal ini dijelaskannya di prakata. Selanjutnya, tentang isi novelnya, Abu Hamzah memilih perempuan sebagai tokoh utama dengan sudut pandang orang ketiga. Si tokoh utama (Qia) yang menjadi guru di pesantren milik ayah angkatnya memiliki...

Sinopsis Doraemon the movie: Petualangan Nobita yang Penuh Misteri di Hutan Afrika

  Gambar: Facebook Backpacker Indonesia "Misteri dapat ditemukan jika dicari." - Nobita Suatu hari ada seekor anjing putih berkalung zamrub. Ia mampu mengusir anjing yang sebelumnya menggonggong kepadanya.  Pada suatu pagi Giant dan Suneo ingin menjelajahi tempat misteri. Mereka mengancam Nobita agar mau membawa mereka ke tempat itu. Nobita pun meminta tolong kepada Doraemon. Awalnya Doraemon menolak. Namun, setelah ia menemukan koin, Nobita meyakinkannya tentang tempat misteri. Dengan alat Doraemon, mereka berdua mencari tempat misteri. Tidak lama kemudian, Doraemon mendapatkan ide, ini juga berkat Nobita. Saat sedang merealisasikannya, tiba-tiba ibu Nobita meminta Nobita belanja. Di tengah jalan, Nobita bertemu anjing putih berkalung zamrud. Ia terus menahan diri untuk tidak membawa anjing itu.  Saat baru saja keluar dari toko, Nobita kembali masuk ke toko. Di tempat anjing tadi, ia memberikan makanan kepada anjing. Saat pulang dan masuk kamar, tiba-tiba anjing itu ada ...

Sinopsis Spongebob the movie: Halloween

Spongebob menghias rumahnya dengan kesan lucu ketika hari Hallowen. Saat bertemu dengan Patrick, dia bilang bahwa dia takut hantu, termasuk hantu bohongan. Kemudian, sahabat dekatnya tersebut menghiburnya bahwa menakutkan itu menggelikan. Sejak itu Spongebob selalu tertawa saat berkunjung ke tempat kerjanya sudah sudah dihias seseram mungkin dengan motif Plankton. Dia juga tertawa saat memasuki rumah Plankton yang dihias sedemikian rupa seperti Restoran Krabby Patty, tetapi dengan kesan horor. Hal itu berbeda dengan Patrick, bintang star ini merasa ketakutan, apalagi di rumah Plankton.  Spongebob dan Patrick juga mampir ke rumah Sandy. Seperti Restoran Krabby Patty dan rumah Plankton, Sandy juga membuat rumahnya terlihat horor. Yang paling horor adalah robot seram yang diciptakannya sendiri. Awalnya Spongebob dan Patrick ketakutan. Namun, kemudian Spongebob mengeluarkan suara tertawanya.  Di tempat Playing Dasmen, makhluk hantu dengan wujud bajak laut ini merasa senang melihat...