Langsung ke konten utama

Resensi Spring in New Orleans by Donatus A. Nugroho

Identitas Buku

Judul : Spring in New Orleans

Penulis : Donatus A. Nugroho

Penerbit : Sheila (imprint CV ANDI OFFSET [Penerbit Andi])

Provinsi Terbit : Yogyakarta

Tahun Terbit :  2008

Tebal : 141 hlm (jumlah hlm. isi buku)

Ukuran : 13 × 19 cm

Aku tidak tertarik dengan judulnya. Hanya satu alasan, tidak tahu terjemahannya, kecuali in New Orleans. New Orleans, kan, nama daerah, jadi terjemahannya sama.

Aku juga tidak tertarik dengan cover-nya. Wajahnya tampan, dandanannya cantik, siapa yang akan juga? Alasannya cuma itu. Latar di cover mah awal lihat, nggak kelihatan. Gambar animenya menonjol sih.

Aku mau membacanya karena itu novel tertipis di antara novel-novel yang belum aku baca. Tapi, karena mood menulis untuk blog mulai bergelora, novel ini lebih dulu diresensi daripada buku-buku lain yang sudah aku baca. 

Blurb? 

Nih. 

Maksudnya, blurbnya menarik tidak?

Oh .... Menurutku, blurbnya cukup menarik. Aku penasaran siapa yang mengajak Sandra berbicara. Apakah Jean-Pierre, Ferdinand, atau John. Blurb di bawah yang menarik itu impian masa kecil Sandra. Aku ingin tahu sistem kuliah di Amerika. Ternyata New Orleans itu di Amerika. Banyak juga laki-laki yang disukainya. Pasti dilemanya juga besar. Nggak nyangka juga Sandra bisa berpikir jauh. Aku jadi mikir, jangan-jangan Sandra orang yang cerdas secara akademik. Apakah benar begitu? Mari kenalan dulu. 

Sandra, remaja 18 tahun asal Medan, mendapat beasiswa kuliah di Loyola University, New Orleans. Selain otaknya kurang encer dari teman-temannya, uang sakunya sebelum kuliah juga tidak banyak. Sekarang kuliahnya sudah berjalan 1 tahun. 

Ha ha ha, dugaanku tidak benar ternyata. 

Kau pasti tahu kenapa Sandra bisa kuliah ke sana? Ya, karena kerja kerasnya. Sampai balik ke Indonesia, Sandra masih bekerja keras. Awalnya hanya sebatas pendidikannya. Tengahnya kerja sampingan. 

Uang transfer ortunya kurang?

Bukan. Tapi ini tetap ada kaitannya dengan keluarga kecilnya. Orang tuanya juga terlibat. 

Tapi, sebelum aku menceritakannya dalam bentuk sinopsis, aku ingin memberi tahu dirimu kelebihan-kelebihan buku ini (selain yang sudah disebutkan).

1. Menggambarkan New Orleans. Kampus, politik, suhu, budaya, dll., yang tentu berbeda dengan Indonesia.

2. Teman-teman Sandra berasal dari daerah yang berbeda-beda. 

3. Tulisan rapi dan mudah dipahami.

4. Konflik yang disajikan tidak membosankan. 

5. Alur tertata baik.

6. Penokohan digambarkan dengan baik. 

Dst. (isi sendiri)

Oh iya, hampir lupa. Novel ini menggunakan sudut pandang orang ke-3. Jadi tidak ada istilah "aku" di narasinya.

Daftar Isi

Sinopsis

Nah, ini yang kau tunggu. Eh, aku ding. Simak, ya. 

Suatu ketika Isis, sahabat dekat Sandra dari El Salvador, baru tahu kalau Sandra akan menjadi relawan untuk partai demokrat saat musim panas. Sebulan lalu, Sandra jatuh cinta pada laki-laki mahasiswa hukum di Tulane University, tetangga universitasnya, saat diberikan brosur itu. Setelah Sandra tahu namanya John Lawrence Maxim, Isis memberinya email. Namun, Isis tidak tahu kalau Sandra bermimpi menaklukkan laki-laki itu yang akan menjadi calon presiden setelah menjadi senator sukses atau gubernur seperti Clinton. 

Jazz Festival diadakan setiap tahun di New Orleans dan tahun ini Sandra ingin menonton konser Dave Brubeck karena dia ingin mendapatkan sesuatu dari abangnya yang mengidolakannya. Dia dan Isis memesan tiket dan ambil tempat duduk nomor 1 dan 2. Ketika konser Dave, Sandra baru tahu kalau pianis itu sudah tua renta. Saat pertunjukkan selanjutnya, dia jatuh cinta pada Jean-Pierre de la Galissonierre, peserta paduan suara yang berkolaborasi dengan Dave. Esoknya, Isis jujur kepada Sandra kalau dirinya mengagumi Dave. Dia juga memberi Sandra buku acara, tetapi Sandra menolak. Setelah Isis memperlihatkan tanda tangan Dave, Sandra mengejarnya yang langsung lari. 

Sandra berkali-kali memutar ulang film The Prince and Me dan Monalisa Smile. Beberapa hari yang lalu, dia penasaran dengan silsilah de la Galissonierre. Setelah itu dia dan Jean-pierre sekelas dalam sebuah mata kuliah. Jean-pierre duduk di depannya dan dosen melarang mahasiswanya pindah tempat duduk. Setelah selesai kelas, Jean-pierre mengajak Isis bicara dengan bahasa Spanyol yang tidak dipahami Sandra, tetapi Isis sempat memperkenalkan Sandra. Ternyata Jean-pierre hanya ingin mendekati Anna yang asal daerahnya sama dengan Isis. Di samping itu, Isis baru tahu kalau Sandra lebih dari seorang penggemar laki-laki itu. 

Suatu hari saat ingin mengerjakan tugas, Sandra bertemu sepasang suami istri yang berbicara dengan bahasa Indonesia. Mereka saling mengenal! Sang wanita menceritakan tentang Mira, anak mereka sekaligus teman Sandra yang hamil di luar nikah. Sebelum mereka bertiga berpisah, Sandra berjanji akan menyemangati Mira. Tiga bulan kemudian, Mira mengirim sesuatu untuknya. 

Semester lalu Isis mengajak Sandra mengikuti berbagai acara musik dan seni di gedung pertunjukan milik kampus mereka. Pada semester ini, promosi Yvonne tentang pertunjukan balet dari Manila juga tidak ampuh. Saat Sandra ingin ke perpustakaan, dia mendapat Koran dengan headline balet Manila. Tiba-tiba seorang laki-laki asing memintanya dengan bahasa Indonesia untuk menonton pertujukan itu. Dia, Ferdi Ferdinand Peregrina, penari tamu dan mahasiswa teknik mesin, meminta Sandra duduk di depan agar dirinya dapat memberikan bunga. Setelah pertemuan itu, Sandra langsung memesan tiket yang ternyata tidak ada nomor kursi.

Meski sempat ditunda, Festival Asian Pacific American Heritage di Audubon Zoo tetap ramai. Di gerai makanan Indonesia, Sandra membantu membuat lumpia. Beberapa saat kemudian, gadis jangkung, lima tahun lebih muda dari Sandra, memanggil Sandra dengan bahasa Indonesia. Indira, blasteran Indonesia-Amerika sekaligus tetangga sepupu Sandra di Bogor, adalah inspirator Sandra ketika kecil, karena kefasihannya berbahasa Inggris. Lalu Sandra bertemu Tante Pia, ibu Indira. Tante Pia mengundang Sandra datang ke piknik keluarga yang diadakan dua minggu lagi.

Suatu ketika Dewi (13 tahun), adik Sandra, mengirim email pertamanya. Karena Sandra ingin Dewi sekolah di Amerika, Sandra membombardirnya dengan berbagai info beasiswa. Dua hari kemudian, saat suhu New Orleans mencapai 94°, Dewi memberi tahu Sandra bahwa dirinya ingin sekolah di Inggris. Namun, tiba-tiba dia tidak membalas email Sandra lalu Sandra mendapat surat pos darinya. Dewi mengirim tiga lembar catatan hariannya yang isinya tentang isi hatinya dan tentang ibunya yang menyita komputernya dan mengawasinya secara ketat. Sandra ingin sekali membela Dewi dengan menceritakan rahasianya, yaitu berpacaran diam-diam saat usianya seperti Dewi.

Setelah UTS, Sandra dkk. makan bersama. Namun, sekembalinya Yvonne membeli minuman, kotak makannya hilang. Sesaat kemudian, dia melupakan masalahnya itu karena penasaran dengan orang yang mengalunkan musik kesukaannya. Ternyata Conrad Kauffman, laki-laki Jerman yang menaksir Yvonne, tetapi Yvonne membencinya. Sandra menyusulnya lalu mengingatkannya pada kotak makan di dekat Kauffman. Setelah Yvonne mengambil kotak makannya, permainan musik selanjutnya mengingatkan Sandra pada usahanya menelepon ibunya untuk mengajaknya bicara tentang Dewi. Ayahnya yang mengangkatnya lalu memberi tahu Sandra bahwa laki-laki yang disukai Dewi merupakan pemakai dan pengedar narkoba, dan Dewi menjadi salah satu saksi.

Setelah makan siang, Sandra mengungkapkan keinginannya bekerja kepada Isis agar liburan akhir tahun nanti Dewi bisa bertemu dengannya. Beberapa hari kemudian, Indira marah kepadanya karena tidak datang ke hari piknik keluarganya lalu meminta Sandra datang akhir pekan nanti. Mendengar besok pagi ibu Indira mengalang dana untuk organisasi penyantun anak-anak yang ketergantungan obat, Sandra ingin bertemu Indira siangnya. Dia ingin mencurahkan masalah adiknya kepada Tante Pia dengan harapan beliau mau memberinya pekerjaan agar uangnya bisa menghidupi dan membiayai sekolah adiknya di New Orleans mulai SMA. 

Rumah Indira sangat berbau Indonesia. Setelah makan dan mengobrol dengan Indira, Sandra ingin tidur. Namun, suara berisik di luar membuatnya terganggu, apalagi saat mendengar suara yang mirip John. Saat mengintip, benar, dia John. Dia pamit kepada ibu Indira. Sandra dan Indira pun membicarakan tentang John, yang ternyata mereka akrab, apalagi ibu Indira. Saat Sandra memiliki kesempatan untuk berbicara dengan ibu Indira, dia melupakan tujuan utamanya. Lalu Indira mengajaknya menginap. Ibu Indira mempersilakannya. Jika bukan karena John, Sandra tidak akan mau menginap. Saat Indira tidur, Sandra teringat tujuan utamanya. 

Mendengar cerita Sandra, Tante Pia tidak setuju dengan ide Sandra. Lalu Sandra mengungkapkan tentang adiknya yang beberapa kali mencuri kesempatan menengok doinya di tahanan. Tante Pia pun akan membantu dengan mencari tahu tentang pertukaran remaja internasional. 

Esoknya, saat Sandra bangun dari tidur siang di rumah Indira, dia membangunkan Indira untuk menagih janji. Setelah membantu menyiapkan makan malam, Indira berganti pakaian dan mendandani Sandra dengan pakaian ibunya. Setelah itu Sandra menuang air putih ke gelas. Belum selesai, dia sudah bertemu dengan John. John baru tahu kalau Sandra dari Indonesia. Beberapa hari kemudian, Isis baru tahu kabar tentang pertemuan Sandra dan John itu. Malamnya, John menelepon Sandra dan mereka berjanji akan mencari waktu untuk bertemu. Esok siangnya, Sandra melihat John berjalan dengan seorang gadis. 

Sudah, itu sinopsis tidak lengkap. Iya, itu bukan ending-nya. Gadis itu belum tentu siapa-siapanya John. Bisa jadi keluarga John, rekannya, atau tidak sengaja bertemu di jalan. Mumpung satu univ., jalannya bareng.

Tapi ... rasanya kurang kalau tidak ada kelemahan buku. Apa saja? Cekidot. Tetap di ... sini, jangan ke mana-mana dan jangan beralih channel. 

1. Tidak ada prakata atau kata pengantar. 

2. Karena di Amerika tidak ada istilah seperti pak bu kak, kita yang tidak terbiasa harus terbiasa.

3. Penulis tidak menjelaskan apa yang membuat seorang laki-laki jatuh cinta pada Sandra. (jangan baca lagi sinopsisnya. Tidak ada! Bisa jadi di antara tiga orang yang disebutkan di blurb)

Satu hal lagi, di dalam buku juga ada biodata penulis, tetapi lebih lengkap, sampai 4 hlm. Ada yang terbus Gramedia. Sebagian besar judul buku yang disebutkan di profil diterbitkan di Penerbit Cinta. Dia juga pernah membuat beberapa naskah skenario untuk tayangan TV. 

"Selalu ada kesempatan kedua. Kehidupan belum berakhir. Jalan masih panjang dan pasti berliku, tetapi wajib untuk dilalui, karena mungkin kita hanya punya kesempatan kedua." (hlm. 38)

Kutipan lainnya bisa kau lihat di Twitterku (Poetree Malu).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Harim di Tanah Haram karya Abu Hamzah

  Buku Harim di Tanah Haram adalah buku bergenre novel yang ditulis oleh Abu Hamzah, orang yang menulis buku best seller Ayo Bisnis Umrah. Beliau ingin berguna bagi banyak orang, salah satunya dengan menerbitkan buku ini. Namun, buku ini tidak cocok menjadi buku bacaan anak-anak. Menurutku, minimal bisa dibaca oleh remaja umur 15 tahun. Seperti buku Ayo Bisnis Umrah, buku Harim di Tanah Haram juga menjadi buku best seller-nya di tingkat nasional. Kemungkinan besar, karena penjualan bukunya laris manis, beliau memberikan bonus voucher umrah kepada pembeli bukunya ini. Namun, bisa jadi bonus itu sudah ada ketika bukunya terbit. Wallahualam. Perihal novel ini segera difilmkan, Abu Hamzah sudah berniat membuat film sebelum berpikir untuk menerbitkan buku. Hal ini dijelaskannya di prakata. Selanjutnya, tentang isi novelnya, Abu Hamzah memilih perempuan sebagai tokoh utama dengan sudut pandang orang ketiga. Si tokoh utama (Qia) yang menjadi guru di pesantren milik ayah angkatnya memiliki...

Sinopsis Doraemon the movie: Petualangan Nobita yang Penuh Misteri di Hutan Afrika

  Gambar: Facebook Backpacker Indonesia "Misteri dapat ditemukan jika dicari." - Nobita Suatu hari ada seekor anjing putih berkalung zamrub. Ia mampu mengusir anjing yang sebelumnya menggonggong kepadanya.  Pada suatu pagi Giant dan Suneo ingin menjelajahi tempat misteri. Mereka mengancam Nobita agar mau membawa mereka ke tempat itu. Nobita pun meminta tolong kepada Doraemon. Awalnya Doraemon menolak. Namun, setelah ia menemukan koin, Nobita meyakinkannya tentang tempat misteri. Dengan alat Doraemon, mereka berdua mencari tempat misteri. Tidak lama kemudian, Doraemon mendapatkan ide, ini juga berkat Nobita. Saat sedang merealisasikannya, tiba-tiba ibu Nobita meminta Nobita belanja. Di tengah jalan, Nobita bertemu anjing putih berkalung zamrud. Ia terus menahan diri untuk tidak membawa anjing itu.  Saat baru saja keluar dari toko, Nobita kembali masuk ke toko. Di tempat anjing tadi, ia memberikan makanan kepada anjing. Saat pulang dan masuk kamar, tiba-tiba anjing itu ada ...

Sinopsis Spongebob the movie: Halloween

Spongebob menghias rumahnya dengan kesan lucu ketika hari Hallowen. Saat bertemu dengan Patrick, dia bilang bahwa dia takut hantu, termasuk hantu bohongan. Kemudian, sahabat dekatnya tersebut menghiburnya bahwa menakutkan itu menggelikan. Sejak itu Spongebob selalu tertawa saat berkunjung ke tempat kerjanya sudah sudah dihias seseram mungkin dengan motif Plankton. Dia juga tertawa saat memasuki rumah Plankton yang dihias sedemikian rupa seperti Restoran Krabby Patty, tetapi dengan kesan horor. Hal itu berbeda dengan Patrick, bintang star ini merasa ketakutan, apalagi di rumah Plankton.  Spongebob dan Patrick juga mampir ke rumah Sandy. Seperti Restoran Krabby Patty dan rumah Plankton, Sandy juga membuat rumahnya terlihat horor. Yang paling horor adalah robot seram yang diciptakannya sendiri. Awalnya Spongebob dan Patrick ketakutan. Namun, kemudian Spongebob mengeluarkan suara tertawanya.  Di tempat Playing Dasmen, makhluk hantu dengan wujud bajak laut ini merasa senang melihat...