Identitas Buku
Penulis : Poetree Malu, Adhelia Kirana Sari, Ardelia Nur Fauziyah Putri, Bintu Assaif, Chakira Fahima, Dewi Sumidah, Elin Maya Putri, Faylaa, Fernia Julantika, Fiiyanee IE, Fitria Suci Ramadhani, Hayatin Nupus, Hamidah Abadiah, Hani Permatasari, Hwarien, Lia Andriani, Mashermawan, Melinda Riantika, Muhammad Ali Saidi, Muhammad Nur Haris, Nur Aidah Latifah, Nur Fadli Auliya, Ovin Erdayati, Putri Yunita, Reski Alfajri, Riska Maulida_143, Riski Amelia, Siti Sulistyowati, Taniah, Tri Andriyani Putri, Uca, dan Vina Mafaza A.
Penerbit : Sinar Pena Amala
Tahun terbit : (April) 2020
Kota terbit : Tangerang
Tebal buku : viii + 382 hlm.
Ukuran buku : 14 × 21 cm
Sinopsis Buku
Buku ini merupakan buku kumpulan cerpen. Jumlah cerpennya sebanyak jumlah penulis, yaitu 32 judul. Karya fiksi ini mengangkat tema jarak. Tanpa kira sadari, jarak kerap kali hadir tanpa sebab yang pasti, begitulah satu kalimat yang kuambil dari kata pengantarnya. Dengan adanya jarak, timbul rasa rindu, tetapi tdak semua orang bisa menahan rasa itu.
Jarak di dalam buku ini bukan hanya bercerita tentang jarak antara sepasang kekasih. Ada pun jarak dengan teman terbaik, teman seperjuangan, sahabat dekat, orang yang dicintai, keluarga, orang tua, saudara, anak, suami, ayah, istri, calon pasangan hidup, bahkan jarak dengan hujan dan kematian. Penyebab adanya jarak juga bermacam-macam, antara lain karena tuntutan pendidikan, kesalahan, pindah rumah, penyakit, perbedaan agama, takdir, impian, ekonomi, masalah keluarga, sakit hati, dan karena pekerjaan. Cara mengatasi setiap masalah pun unik, apalagi akhir setiap ceritanya.
Kelebihan Buku
Alhamdulillah, mayoritas penulisan cerita di dalam buku ini rapi. Ilustrasinya tidak banyak, tetapi elegan.
Sebelum judul cerpen, diberi kutipan dengan kotak berhias daun dan bunga. Setiap judul cerpen ada hiasan bintang yang mengantung seperti laba-laba. Halaman bukunya juga dihias dengan lingkaran daun. Dan kertasnya menggunakan kertas kuning, kertas yang cocok untuk buku fiksi.
Berikut aku kutipkan isi bukunya.
"Kita hidup tak terlepas dari waktu, lalu berjumpa dengan orang-orang baru, hingga jarak menjadi akhir dari kata temu menjadi rindu (hlm. 105). Jarak terjauh dalam sebuah hubungan adalah ketika kita tidak bisa menemuinya lagi, ketika rindu tidak bisa bercumbu, hanya .... mendoakannya dan berharap akan dipertemukan lagi (hlm. 326). Justru karena jaraklah kita akan merasa lebih dekat dengan Tuhan, sehingga kita menjadi lebih sering mengadu dan meminta kepada-Nya (hlm. 73). Saat raga tak mampu jumpa, doalah yang menjadi jembatan utama (hlm. 80)."
Kekurangan Buku
Kekurangan dari buku ini adalah kadang kutipan sebelum judul diambil dari halaman pertama sebuah cerpen. Hal ini membuat bosan dalam membaca.
Kedua, hiasan bintang mengantung ada yang mengenai judul, sehingga tampak mengurangi estetika. Begitu pun dengan hiasan di nomor halaman, beberapa ada yang hampir mengenai isi cerita.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkomentar di unggahan saya.