Sebenarnya Wasiat Cinta adalah sekuel dari Sabda Cinta (novel religi). Meski begitu, kita bisa membaca buku ini tanpa terlebih dahulu membaca buku Sabda Cinta.
A. Identitas Buku
Judul : Wasiat Cinta (the love of suul khotimah)
Penulis : Rudiyant
Penerbit : Kunci Aksara
Kota terbit : Jakarta
Tahun terbit : 2012 (jika tidak salah)
Tebal : 256 hlm. (isi: 252 hlm.)
Ukuran : 14 × 20 cm
Warna kertas : Krem
B. Blurb
C. Daftar Isi
D. Unsur-Unsur Intrinsik
Subgenre : Romance, religi
Tema : Perjuangan, Petualangan, Misteri
Tokoh-tokohnya :
1. Ahmad Baihaqi: berpeci hitam, pengurus musala
2. Syifa Ramesthy: mantan keluarga kaya
3. Ibu Syifa: baik
4. Widya: teman pertama Syifa
5. Mak Haji: guru ngaji Syifa
6. Udin: saudara angkat Baihaqi, mantan santri
7. Agus: teman kerja Baihaqi
8. Hendra: teman Maulana
9. Maulana: sahabat dekat Baihaqi
10. Shidiq: anak Najwa
11. Najwa: single parent, saudara Santhiak
12. Santhiak: istri Maulana
POV : POV 3
Setting tempat : Jakarta, Bandung, Bali, Sumatra
E. Kutipan
"Hal yang paling berat adalah meninggalkan kehidupan yang sudah seperti menjadi darah daging bagi kita." (hlm. 6)
F. Sampel Cerita
G. Sinopsis
Pada suatu malam Ahmad Baihaqi duduk sendiri dengan wajah muram. Dia mengeluhkan akhir cintanya, hingga menangis. Namun, akhirnya pemuda berpeci hitam itu menyadari kesalahannya.
Di sisi lain, hidup mewah Syifa Ramesthy dan ibunya berubah dratis sebelum dia kuliah. Sepeninggal Kepala Keluarga, mereka tinggal di kontrakan padat penduduk. Dada Syifa bergetar saat azan berkumandang. Ketika mencari sumber suara azan, seorang perempuan seusianya (Widya) mengajaknya salat.
Setelah salat di musala, Syifa bertatapan dengan seorang laki-laki muda. Setibanya di rumah, ibunya memberi tahunya bahwa uang sisa bayar kontrakan hilang. Saat Syifa sadar dompetnya hilang, dia mencarinya di jalan dan musala. Pemuda yang ditatapnya tadi, Baihaqi si pengurus musala, memberikan dompet temuannya kepada Syifa.
Setelah mengaji dengan Widya, Syifa menceritakan pertemuannya dengan Baihaqi. Perempuan itu baru tahu Baihaqi tinggal di musala, lalu menitipkan sesuatu ke Widya agar diserahkan ke Baihaqi. Setelah Widya membantunya mendapatkan pekerjaan, dia menyampaikannya ke ibunya sekaligus meminta izin belajar mengaji bersama Mak Haji.
Pada pukul 12.00, mandor tempat kerja Widya (Suyono) mewawancarai Syifa, lalu mengajaknya makan bareng. Saat Syifa ingin salat bareng, sebagian teman kerjanya menyindirnya. Saat dia kerja, juga masih ada yang tidak menyukainya.
Suatu hari saat libur kerja, Syifa mendengar seseorang mengaji dengan begitu merdu dari musala. Dia berhenti berjalan untuk menikmatinya, hingga tanpa sadar orang itu sudah selesai mengaji.
Kini, setelah salat Asar, Syifa rajin mendengar Baihaqi mengaji. Jika Baihaqi selesai mengaji, dia akan langsung pulang. Akhirnya, ibunya tahu apa yang dilakukannya sepulang kerja.
Selama dua minggu ini, entah mengapa Syifa memikirkan Baihaqi. Saat tidak mendengar Baihaqi mengaji, perempuan itu gelisah. Esoknya, dia diizinkan pulang oleh Suyono. Namun, perempuan itu tidak pulang, melainkan mencari Baihaqi di musala. Ibunya memberi tahunya bahwa dia sedang jatuh cinta. Syifa membantahnya, hingga pertanyaan terakhir ibunya membuatnya bisu.
Hari ini Syifa tidak mendengar Baihaqi mengaji lagi, sehingga dia bertanya kepada seorang remaja musala laki-laki. Setelah tahu kabar Baihaqi, perempuan itu dan ibunya pergi ke rumah sakit.
Syifa akan mengundurkan diri jika Suyono terus mengajaknya makan siang bareng dan/atau menasihati mereka yang menyindirnya. Setelah dia pulang kerja, Baihaqi bertamu ke rumahnya.
Saat menjelang tidur, Syifa belum tahu apakah perasaannya adalah cinta. Menurut ibunya, itu cinta dan cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Esoknya, sebelum pulang kerja, Suyono menyatakan cinta kepada Syifa. Saat berdoa apakah keputusannya tepat, bayangan Baihaqi muncul. Keraguannya tentang Baihaqi yang juga mencintainya membuat ibunya menyarankannya untuk menanyakannya kepada orang yang paham agama.
Sepulang teman-teman Syifa mengaji, dia meminta bantuan Mak Haji tentang masalah hatinya. Mak Haji tahu siapa laki-laki yang dicintainya, lalu menceritakan kisah tentang seorang perempuan yang menawarkan dirinya kepada Nabi untuk dinikahi. Beliau juga mengatakan tidak ada hukum yang melarang seorang perempuan menanyakan perasaan seorang laki-laki. Menurut beliau, Syifa pantas bersanding dengan Baihaqi. Lalu, beliau memberi tahu tentang Baihaqi dan memberi saran.
Saat bangun tidur, Syifa sadar bahwa dirinya mencintai Baihaqi. Setelah mendengar Baihaqi mengaji, dia melamar laki-laki itu.
Setelah Baihaqi salat sunah dan bertanya kepada Allah tentang kelanjutan kisah cinta lamanya, dia menangis. Ketika laki-laki itu memohon agar Dia tidak mengirimkan ujian cinta, bayangan Syifa melintas. Namun, pada doa kedua, bayangan itu menghilang. Di sisi lain, entah mengapa saat mengingat Syifa, perasaannya berkecamuk. Tidak lama kemudian, Roji memintanya mengantar ayahnya ke Bandung.
Saat di kereta, ayah Roji tahu bahwa Baihaqi memiliki masalah pribadi. Lalu, Baihaqi mengutarakan ketidakinginannya menjalani kisah cinta, tetapi akan menikah pada saat yang tepat. Ayah Roji pun menasihatinya dengan perumpamaan.
Saat meresapi kata-kata ayah Roji, Baihaqi teringat dengan Syifa. Bayangan perempuan itu belum hilang meski dia sudah sampai di Bandung, sehingga meminta pertolongan-Nya, sampai menangis sedih. Setelah itu, dia mengakui perasaannya dan langsung pulang ke Jakarta. Saat bertemu Widya, Widya memberi tahunya bahwa Syifa dan ibunya pindah ke Lenteng Agung.
Setelah lelah mencari Syifa dan ibunya, Baihaqi istirahat, lalu melanjutkan pencariannya sampai tengah malam. Esoknya, dia bertemu Udin. Lalu, mereka bertukar cerita. Udin sudah tahu tentang patah hatinya. Setelah dia memberi saran, Baihaqi melanjutkan pencariannya.
Di rumah kontrakan, ibu Syifa terkejut melihat Baihaqi, lalu mengizinkannya menemui anaknya. Setelah Baihaqi menyatakan niatnya dengan perumpamaan, Syifa memberi tahunya akan membuang perasaannya dan melupakan orangnya. Namun, Baihaqi tidak menyerah, hingga Syifa menangis sambil memeluknya. Saat diskusi tentang pernikahan, Syifa dan ibunya terkejut dengan Baihaqi yang ingin memiliki banyak anak.
Malamnya, Syifa dan Baihaqi menikah, dengan wali nikah suami Mak Haji. Tiga bulan kemudian, masalah mulai berdatangan di rumah tangga Baihaqi dan Syifa. Saat Syifa mendapat panggilan kerja, Baihaqi tidak mengizinkannya. Lalu, Syita mengutarakan bahwa dirinya hamil.
Keesokannya, Baihaqi mendapat tawaran pekerjaan yang sama, tetapi gajinya lebih besar dan harus meninggalkan keluarga. Awalnya Syifa dan ibunya merasa berat.
Hati Baihaqi selalu sepi di kapal pesiar. Pesta dengan minuman keras dan perempuan-perempuan yang hampir semua membuka aurat menjadi hal biasa. Saat istirahat, Agus (teman kerja Baihaqi) bercerita bahwa istrinya mengkhianatinya. Saat dia memberi tahu bahwa kapal akan berlayar ke Australia, Baihaqi langsung menulis surat kepada istrinya dan anaknya yang belum lahir. Setelah selesai, dia dipanggil untuk menggantikan Wen Li. Baru saja memikirkan istrinya, beberapa bom meledak di kapal. Baihaqi jatuh dari kapal dengan tubuh terbakar dan membawa ban pelampung.
Maulana dan Hendra tertawa di pantai atas tragedi terbakarnya sebuah kapal. Tidak lama kemudian, sosok dengan ban pelampung mendekat. Sosok dengan muka hancur dan terbakar itu masih bernapas. Saat Hendra ingin menembaknya, Maulana mencegahnya, lalu menunjukkan kalung yang ada di sosok itu dan kalungnya.
Selama dua hari Syifa merasa sangat terpukul dengan kepergian Baihaqi. Sepuluh surat wasiat cinta dari suaminya itu sudah dibacanya berulang-ulang.
Lima hari kemudian, Baihaqi siuman. Dia melihat sekujur tubuhnya banyak perban. Maulana mengajaknya bicara setelah menanyakan kondisinya kepada suster. Saat Baihaqi meraba wajahnya, ternyata wajahnya juga diperban. Selain itu, dia amnesia.
Setelah membunuh seorang pejabat, Baihaqi segera pergi dengan Maulana. Selama lima tahun ini dia melakukan pembunuhan dan pengeboman. Saat laki-laki itu merasa ragu dengan tindakannya, Maulana menceritakan perbuatan orang yang barusan Baihaqi bunuh.
Setiap memikirkan tentang takdirnya apakah untuk membasmi orang-orang yang merusak ajaran agama, Baihaqi mendadak pusing. Saat mengingat masa lalunya, kepalanya terasa sangat sakit.
Saat Maulana sedang menjelaskan tentang target berikutnya, Baihaqi segera pergi untuk menyendiri dan mempertanyakan tentang dirinya kepada Tuhan. Saat mendengar orang mengaji, dia akan mendengarkan, tetapi lantunannya tidak sepenuhnya memanggil hatinya. Maulana terhubung dengan organisasi luas, tetapi Baihaqi tidak tahu tentang organisasi itu.
Suatu hari Maulana mengajak Baihaqi ke Danau Bawah di Lembah Gumanti untuk mempertemukannya dengan Kholid, pengorganisir tim di Sumatra. Saat Shidiq mengantar Baihaqi ke gubuk dekat danau, Baihaqi bingung saat bocah itu bertanya apakah dirinya sudah menikah. Setelah dia menjawab belum menikah, Shidiq mengizinkannya menikah dengan ibunya, Najwa.
Setelah mendengar Baihaqi mengaji, Shidiq memintanya mengajarinya. Saat Baihaqi hendak menjelaskan tentang ayat-ayat Al-Qur-an, dirinya kaget, karena seperti teringat sesuatu. Namun, kepalanya malah jadi pusing. Lalu, dia mengusir Shidiq.
Setelah meminta pertolongan-Nya, Baihaqi mengaji, sampai membuat istri Maulana dan Najwa takjub. Lalu, menasihati tentang perbuatannya selama lima tahun ini.
Keesokannya, Shidiq ingin mendengar pendapat Baihaqi tentang ibunya. Saat ingin bicara tentang pernikahan, di pikiran Baihaqi melintas frame-frame kehidupan masa lalunya, tetapi buram. Shidiq memberi tahunya bahwa ibunya sering melamun menatap menara danau sejak ayahnya meninggal.
Saat hari sudah senja, Baihaqi melamar Najwa. Setelah lamarannya ditolak dan Najwa pergi, Santhiak menghampirinya. Baihaqi jujur kepadanya tentang alasannya melamar Najwa. Sekarang, dia tahu cerita cinta Najwa begitu menyedihkan. Dia dan Najwa sempat berdebat tentang orang keji.
Keesokannya, Baihaqi ke rumah Santhiak untuk meminta maaf. Lalu, Santhiak bercerita bahwa dahulunya suaminya merupakan orang baik dan menceritakan tentang kisah cinta Najwa. Dahulu, di desa seberang danau, beberapa orang datang dari kota untuk bekerja. Salah seorang dari mereka (Sofyan) dan Tadun mencintai Najwa. Lalu, Sofyan balik ke kota dan akan kembali. Setelah Tadun memperkosa Najwa, keduanya menikah dan tinggal di Danau Bawah. Saat Sofyan datang dengan arak-arak, ayah Najwa mengatakan bahwa Najwa sudah meninggal. Lalu, Sofyan membangun rumah di desa itu.
Saat Baihaqi sedang galau, Shidiq memberi tahunya bahwa ibunya mau menikah dengannya, lalu pergi. Saat mengantarkan makanan, Najwa sempat tersipu malu begitu matanya bertatapan dengan mata Baihaqi. Dia kaget saat Baihaqi menyebut nama mantan suaminya dan tahu tentang Sofyan.
Bagi Najwa, Sofyan hanya masa lalunya. Namun, Baihaqi tidak menyerah.
Baihaqi tetap menemui Sofyan walau dilarang Najwa. Selama tujuh tahun Sofyan di sana. Setelah Baihaqi mengatakan kebohongan yang selama ini Sofyan terima, tiba-tiba Maulana memintanya segera pergi dengannya.
Di Bali, Baihaqi sadar bahwa tindakannya selama ini salah. Di swalayan, seorang perempuan membuatnya merasa terhubung dengannya. Dia memutuskan mengikutinya. Perempuan itu dan anaknya yang berumur lima tahun disambut seorang laki-laki gendut. Setelah ditegur seorang sopir, dia mengamatinya dari jauh.
Malamnya, Baihaqi menyelinap ke rumah itu. Di sebuah kamar, dia melihat pasangan suami istri dan seorang anak laki-laki sedang tidur. Saat sedang berusaha memikirkan ada hubungan apa antara dirinya dan perempuan itu, dia menemukan sebuah dompet. Begitu terdengar suara anak kecil, dia segera pergi.
Sambil berlari, Baihaqi menyebut nama di KTP yang diambilnya. Dia sempat berhenti, lalu berlari lagi dengan kepala yang sakitnya luar biasa, hingga tertabrak mobil.
Baihaqi membentak Maulana yang merasa bersalah dengan tindakannya selama ini. Dia melemparkan buku catatan harian Hendra yang berisi tentang tragedi terbakarnya kapal pesiar lima tahun lalu.
Malamnya, Maulana memberi tahu Baihaqi bahwa suami Syifa meninggal. Setelah mendapat informasi dari rumah sakit, Baihaqi memohon kepada-Nya agar dirinya bisa kembali berkumpul kembali dengan Syifa dan anaknya.
Kebahagiaan Syifa menjadi duka. Sebelum ke Bali, dia meminta suaminya menemaninya ke pulau itu untuk melupakan Baihaqi.
Mendengar ada suara di depan, Syifa segera keluar dari kamarnya. Di ruang tamu, dia melihat orang asing sedang membelai anaknya yang tengah tidur. Lalu, orang itu mengingatkannya tentang dirinya, Baihaqi. Saat Syifa kekeh Baihaqi sudah meninggal, orang itu memperlihatkan kalungnya dan menceritakan hal yang dialaminya.
Ke-tahu-an Baihaqi tentang meninggalnya suaminya dan perubahan Baihaqi, membuat Syifa merasa asing dengannya. Tiba-tiba Maulana masuk dengan membawa pistol dan menutup pintu. Syifa marah kepadanya dan sekarang tahu bahwa Maulana teman Baihaqi, sedangkan Baihaqi baru tahu bahwa Maulana yang membunuh suami Syifa. Lalu, suara polisi dengan pengeras suara terdengar, dia meminta Maulana menyerah.
Syifa dan anaknya berlindung di kamar. Lalu, Maulana meminta Baihaqi membawa mereka keluar untuk dijadikan sandera. Namun, Baihaqi tidak mau, lalu menasihati Maulana. Namun, Baihaqi menyerah dengan Maulana.
Baihaqi meminta Syifa untuk menyelamatkannya dan Maulana dari keadaan itu. Saat dia ingin kembali bersatu dengan Syifa, Syifa marah, lalu menceritakan bagaimana dirinya setelah mendengar sebuah kapal pesiar meledak lima tahun lalu. Surat-surat Baihaqi lima tahun lalu dianggapnya sebagai wasiat cinta terindah. Dia akan menghanyutkannya dan menjadi istri seutuhnya bagi Suyono. Lalu, Syifa bercerita tentang perjuangannya bersama ibunya setelah tragedi meledaknya kapal pesiar itu. Saat dia melahirkan, ibunya meninggal.
Setelah Syifa mengusir Baihaqi, terdengar suara tembak di luar rumah. Oleh karena Syifa tidak ingin melihatnya lagi, Baihaqi keluar kamar, lalu melihat Maulana terkapar di jalan. Setelah mengeluarkan pistol, Baihaqi keluar rumah tanpa disadari polisi.
Selama beberapa tahun ini Syifa tidak menikah lagi. Sepuluh surat Baihaqi masih dibacanya, bahkan ketika anaknya sudah remaja.
H. Penilaian Buku
1. Kelebihan buku
a. Cover timbul
b. Layout-nya dan ceritanya bagus.
c. Terdapat tulisan penulis tentang bukunya ini.
d. Ukuran hurufnya lebih kecil dari ukuran huruf novel pada umumnya.
2. Kekurangan buku
a. Kata pengantarnya di belakang. Namun, sepertinya karena digabung dengan profil penulis, letaknya tidsk di depan. Meski begitu, letaknya tetap kurang tepat.
b. Buku ini winner love story, tetapi dalam kata pengantar, buku ini buku religi. Jika buku ini love story, subgenrenya romance. Menurutku, buku ini buku romance, karena Islam tidak mengajarkan tentang kegiatan teroris yang ada di isi bukunya. Namun, dalam sudut pandang tokoh (Baihaqi yang amnesia, terutama Maulana), kegiatan mereka merupakan jihad.
b. Tulisan penulis tentang bukunya ini tertanda 2007, tetapi buku ini winner love story 2012. Di identitas buku, penerbit tidak mencantumkan tahun terbitnya. Saya pikir terbitnya pada tahun 2012. Namun, jika keduanya dikaitkan, rasanya janggal.
I. Profil Penulis
Rudiyant dikenal sebagai penulis serba bisa. Dia pernah menulis cerita komedi, religi, fantasi, thriller, horor, detektif, dan romance. Saat Wasiat Cinta terbit, laki-laki itu sedang aktif di segmen novel detektif dengan warna humor, yaitu Detektif Konyol. Kita dapat berkomunikasi dengannya lewat email detektifkonyol@gmail.com atau pujanggacintasemusim@gmail.com.
J. Kesimpulan
Wasiat Cinta merupakan novel romance. Novel itu menjadi novel pemenang love story pada tahun 2012. Ceritanya seru. Tentang Baihaqi yang patah hati dan Syifa yang jadi miskin. Mereka bertemu dan menikah. Kebutuhan yang makin banyak membuat Baihaqi bekerja di tempat jauh selama setahun. Namun, bom meledakkan kapal tempatnya bekerja. Hari-hari Baihaqi pun jadi pembunuh dan pengebom, sampai lima tahun. Hanya karena satu, saat dia amnesia, sahabat dekatnya menceritakan tentang dirinya pada masa lalu, tetapi hanya kepalsuan.
Saat vakum, Baihaqi merasa terhubung dengan seorang perempuan. Setelah mengetahui namanya dan tertabrak kendaraan, ingatannya kembali. Dia marah kepada sahabat dekatnya. Saat sahabat dekatnya dikejar polisi, sahabat dekatnya bersembunyi di rumah Syifa yang saat itu dikunjunginya. Baihaqi kelamaan membawa Syifa dan anaknya, sehingga sahabat dekatnya memilih melawan polisi. Oleh karena Syifa tidak mau diajak rujuk, Baihaqi memilih seperti sahabat dekatnya.
Ukuran hurufnya lebih kecil dari ukuran huruf novel pada umumnya, bahkan identitas buku dan daftar isinya dijadikan satu. Kata pengantar dan profil penulis juga dijadikan satu. Untungnya tulisan dari penulis tentang bukunya ini tidak dihilangkan dan layout-nya bagus. FYI, ini novel suul khatimah pertama yang saya baca. Sempat kaget setelah siuman, Baihaqi jadi pembunuh dan pengebom selama lima tahun.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkomentar di unggahan saya.