Langsung ke konten utama

Resensi A Piece of Love in Korea by Deasylawati P.

A. Identitas Buku

Judul : A Piece of Love in Korea

Penulis : Deasylawati P.

Penerbit : GIZONE Books

Kota terbit : Surakarta

Tahun terbit : 2012

Tebal : 288 hlm.

Ukuran : 14 × 20 cm

Warna kertas : Krem

B. Blurb

C. Daftar Isi


D. Unsur-Unsur Intrinsik

1. Subgenre : Young adult (kuliah), romance

2. Tema : Perjuangan, Petualangan, Keluarga, Persahabatan, Perjodohan

3. Tokoh-tokoh :

a. Junaedi (Jun) : Nama Korea-nya Joon Ai Dee, mahasiswa akhir, penjaga rental & designer usaha sahabat dekatnya, mantan gamer, pengantar pesanan

b. Dafin : Sahabat dekat Jun, sudah lulus kuliah, sudah menikah

c. Freya (Aya) : Istri Dafin, berkerudung, mantan gebetan Jun

d. Erin : Gadis baik yang ditemui Jun di Korsel, cantik, teman Jungmo

e. Jungmo : Teman Erin di Korea, suka menggambar

f. Bu Maryam : Ibu Jun, pemilik usaha katering

g. Rian : Orang Indonesia yang tinggal di Korea, suka Erin

h. Pras : Orang yang membantu Jun mendapatkan tempat tinggal saat Jun marah dengan Erin

i. Kakak Jun : Perempuan, sudah menikah

j. Adik sulung Jun : Perempuan, mau menikah

4. Setting : 

a. Setting tempat: Indonesia & Korsel

b. Setting waktu: musim dingin Korsel

5. POV : POV 3

E. Kutipan 

"Ah, tapi sebenarnya bukan salah Dafin juga sih. Emang dia dapet kutukan apa sampai bisa sukses luar dalem begitu? Emang gue aja sih yang kurang usaha," gumam Jun seraya meraih sebatang ranting patah, dan mulai mengorek-korek tanah. (hlm. 17)

"Billa pokoknya nggak mau merit kalau Mas Jun belum merit. Sementara, nggak baik, kan, nolak lamaran pria baik-baik. .... Atau, terpaksanya, kita merit barengan juga nggak apa-apalah. ...!" kata si pecinta buku yang baru lulus dari Fakultas Sastra Jepang UGM tahun lalu itu (hlm. 23)

"F1 benar-benar ada, dan dia ... perempuan," jawab Jun dengan suara yang berbeda dari biasanya. (hlm. 33)

Si cerewet yang keras kepala masih mending bisa diajak debat kusir, siapa kuat dia yang menang. Lha, kalo pendiam yang keras kepala? Biar mendidih dari jari kaki sampai ubun-ubun juga, nggak bakal nyambung bicaranya! (hlm. 55)

"Salat itu tak boleh ditinggalkan oleh setiap orang yang mengaku dirinya muslim. Bukan sekadar karena salat itu kewajiban, tapi lebih pada bahwa salat itu kebutuhan pribadi seseorang, untuk mengadukan setiap permasalahan hidupnya kepada Dzat yang telah mengadakan 'masalah' itu sendiri, untuk—barangkali—mengujinya, atau mungkin untuk menaikkan derajat di sisi-Nya." ~ Jun (hlm. 120)
Beberapa item seperti tas, dompet, sepatu di Korea memang sudah terkenal di Indonesia dan Asia, terutama pembuat tas, sepatu, dompet replika dengan kualitas super (KW super) dari berbagai merek ternama. Harga yang ditawarkan berkisar antara Rp800.000—Rp4.000.000. (hlm. 165)

Baginya, prioritas bisa pulang dengan selamat, meski untuk itu ia takbisa membawa banyak 'barang bukti' bahwa ia pernah menginjakkan kaki di Korea, jauh lebih penting daripada menghambur-hamburkan uang demi bersikap seperti 'turis sejati'. (hlm. 166)
"Ya itulah kalau hidup tanpa dilandasi dengan agama. Mereka tidak punya pedoman hidup yang benar, tidak memiliki aturan yang harus diikuti. Yang mereka jadikan standar hidup adalah penilaian manusia. Jadi, jika di mata manusia lain mereka sudah menjadi orang yang tidak baik, mereka akan berpikir bahwa mereka memang tidak baik. Dan untuk itulah, mengakhiri hidup bagi mereka adalah jalan keluar yang paling mudah." ~ Pras (hlm. 205)
"Perempuan yang berjilbab adalah perempuan-perempuan yang terjaga kehormatannya. Ibarat sebuah intan permata dalam sebuah kotak baja, tak seorang pun boleh menikmati keindahannya, kecuali pemiliknya saja. Dan pemilik si intan permata, tentu saja, siapa lagi kalau bukan suaminya?" ~ Jun (hlm. 222)

"Akan kulakukan apa pun, demi cinta kita ... karena cinta kita dibangun dengan cara yang benar, dengan jalan yang benar. Akan kulakukan apa pun untuk mempertahankannya. Apa pun ...."  ~ Dafin (hlm. 254)

"Hidup itu adalah sebuah pilihan. Dan hendak menjadi apa diri kita, jalan apa yang kita tempuh, semuanya adalah pilihan yang secara sadar kita lakukan. Selalu ada jalan untuk melakukan hal yang baik. Tidak ada alasan untuk melakukan sebuah keterpaksaan." ~ Jun (hlm. 262)

"Orang senegara akan lebih malu lagi kalau tahu bahwa warga negaranya hidup berfoya-foya di negeri orang, berkeliaran di klab malam dan hidup glamour. Lebih malu dibandingkan melihat rekan senegaranya hidup terlunta karena kehilangan seluruh identitas dan surat-surat pentingnya." - Pras (hlm. 262)
Kutipan lain ada di Twitterku, ya. Cari saja dengan #ApieceOfLoveInKorea.

F. Sampel Cerita

G. Sinopsis

Bu Maryam membaca surat Joon Ai Dee (Junaedi [Jun]), anak laki-laki satu-satunya. Setelah selesai, wanita itu baru paham bahwa anaknya kabur ke Korsel. Dafin sudah tahu ini sebelumnya, tetapi diminta Jun untuk merahasiakannya. Awalnya Bu Maryam tampak tenang. Lalu, beliau marah dengan suara keras.

Dua bulan lalu, ada dua perempuan yang meminjam DVD ke Open Book (OB), toko Dafin yang dijaga Jun. Tidak lama kemudian, sahabat dekatnya tersebut dan istrinya, Freya (Aya), menggantikan Jun. Setelah keluar dari toko, Jun meratapi nasibnya yang berkebalikan dengan Dafin. Dia diminta menikah oleh keluarganya yang semuanya perempuan dan akan dijodohkan jika dalam 2 bulan tidak dapat calon istri. Jun setuju asalkan calon istrinya mirip Dong Yi atau Jang Geum. Meski begitu, sebenarnya sudah ada seseorang di hatinya, yaitu F 123 Y (F1). 

Hampir tiga minggu sejak acara perjodohan keluarga Jun, Dafin memberikan tugas desain ke founding father Ijo Grafika tersebut. Jun memberi tahu sahabat dekatnya tersebut bahwa F1 benar-benar nyata dan memang seorang perempuan. Matanya berbinar manakala seseorang mengantarkan sebuah majalah. Laki-laki itu berniat mengikuti kuis berhadiah utama wisata ke Korsel, tempat syuting Dong Yi dan Jang Geum. Tiba-tiba Aya datang mengajak Dafin makan. Sebelum pergi, Dafin mengancam Jun jika posternya tidak selesai besok. 

Tidak seperti biasanya, hari ini Jun bangun lebih pagi. Karena Ujo, pengantar koran, tidak teriak-teriak, padahal waktunya lewat di depan rumah Jun sudah lewat, Jun keluar rumah, lalu lari-lari saat melihat Ujo sambil memanggil pengantar koran tersebut. Tidak sia-sia dia berusaha keras, karena majalah yang diinginkannya ada. Di kamar, diam-diam Jun kegirangan. 

Laki-laki tersebut pergi ke Ijo Grafika untuk meminjam kamera digital, tetapi dengan muka bete. Setelah permintaannya ditolak, Dafin menyusulnya sambil membawa barang yang ingin dipinjam sahabat dekatnya itu. Di kamar, Jun sibuk berkemas. Dafin jadi tahu bahwa sahabat dekatnya tersebut memenangkan hadiah utama sebuah kuis. Namun, suasana hatinya saat itu berubah-ubah. Dia pergi setelah meminta tolong kepada Dafin untuk masalah paspor dan visa. Sebelum Dafin ke kamarnya, laki-laki itu sedih karena pencuri hatinya sudah menjadi milik orang lain sekarang, si Dafin. Isi email itu dia cetak. Berisi taruhan antara Jun dan F1. Taruhannya, Jun akan berhenti bermain game online dan belajar menjadi 'pria dewasa yang bertanggung jawab', sedangkan F1 akan mempertimbangkan laki-laki itu dan menunggunya memintanya menjadi pendamping hidupnya untuk selamanya. 

Baru saja pesawat terbang, Jun muntah. Padahal saat itu sedang dipasangkan seal belt oleh seorang pramugari. 

Setelah naik kereta di Korea, Jun baru sadar bahwa tas pinggangnya hilang. Parahnya, dia tidak ingat tempat terakhir dia meletakkannya. Semua barang berharganya ada di sana, hanya ada recehan di kantongnya. Lalu, dia pindah tempat di bawah pohon dengan berjongkok ke arah pohon untuk menggambar. Tiba-tiba seorang perempuan yang tampak terasa tak asing memuji lukisannya. Langsung saja Jun meminta tolong. Sudah susah-susah menggunakan bahasa Inggris, ternyata perempuan itu bisa berbahasa Indonesia. Sudah lama Erin tidak bertemu laki-laki seperti Jun. Setelah bercerita tentang musibahnya, Jun diajak Erin ke suatu tempat.

Jun ditraktir makanan yang ingin dimakan pertamanya di Korsel. Awalnya Erin mengira laki-laki tersebut merupakan mahasiswa Asia Art Festival yang dilaksanakan 3 hari lagi. Sebelum mencari barang Jun yang hilang, mereka ke toko sepatu. Jun berteriak histeris, padahal Erin hanya memegang lengan berlapis jaketnya. Laki-laki tersebut juga sempat merasakan perasaan aneh terhadap Erin. 

Saat mencari tas pinggang Jun, hati laki-laki ini memanas saat Erin menunjukkan foto kenalannya yang seorang laki-laki Korea. Sejak bertemu Jun, Erin merasa bahagia. 

Karena tidak menemukan tas pinggang Jun, Erin mengajak laki-laki tersebut jalan-jalan besok. Lalu, perempuan tersebut mengajak Jun pulang. Ini pengalaman pertama Jun jalan dengan seorang perempuan yang bukan mahramnya. Lalu, laki-laki tersebut merasa tegang karena dirinya diberi istirahat di rumah Erin. Dia sampai tidak mau masuk. Mengetahui di rumah itu ada laki-laki lain, hati Jun jadi tenang untuk masuk. Akan tetapi, ada yang membuatnya khawatir kembali. Setelah diberi tahu bahwa temperamen Jungmo, nama laki-laki tadi, tinggi, Jun terpaksa masuk rumah itu.

Erin memasak dan memberi tahu bagaimana Jungmo bisa ada di rumahnya, sedangkan Jun menggambar. Tiba-tiba perempuan tersebut merebut lukisannya dan memperlihatkannya pada Jungmo. Jungmo memuji lukisan itu lalu Jun berbohong bahwa wajah itu adalah wajah adiknya. Meski dia tidak tahu wajah siapa yang dilukisnya, itu memang bukan wajah adiknya. Di sisi lain, Erin merasa yakin bahwa dia pernah melihat wajah itu. 

Lalu, Jungmo memiliki rencana bagus. Seraya makan, mereka bertiga berbicara tentang rencananya. Jun tersedak, karena kaget bahwa lukisannya tadi adalah wajah F1. Dia bisa mencari uang dengan mengikuti lomba Asian Art Festival yang batas waktunya besok sore. Sebelum berangkat kerja, Erin memintanya membicarakan teknis lombanya dengan Jungmo. Padahal cara bicara dengan Jungmo saja, Jun tidak tahu. 

Dafin terbangun saat ada SMS masuk. Sebelum memindahkan istrinya yang tertidur di meja, laki-laki tersebut mematikan halaman-halaman komputer. Halaman terakhir yang ingin dimatikannya membuatnya penasaran. Itu pesan inbox dan Dafin membacanya. Laki-laki tersebut cemburu, karena istrinya mengenal Jun, tetapi saat keduanya bertemu, perempuan tersebut seolah tidak mengenalnya. 

Beberapa menit setelah Erin pergi semalam, Jungmo pergi. Sesaat setelah Jun bangun tidur, Erin pulang. Perempuan tersebut memasak dan nanti akan makan bertiga dengan Jungmo, setelah itu jalan-jalan dengan Jun. Sebelum pulang, Jungmo memberikan peralatan menggambar kepada Jun. Di Indonesia, Dafin masih memikirkan pesan inbox istrinya dengan seseorang di email. Lalu, hal yang menarik perhatiannya adalah panggilan "Frey" dari orang itu kepada Freya. Dafin jadi teringat pada Jun yang pernah memberi tahunya tentang nama teman game-nya. "F123, why", hingga dia sadar bahwa itu adalah Freya, istrinya sendiri.

Penelusuran barang hilang Jun hari ini tidak mendapatkan hasil. Lalu, Jun dan Erin ke Manhwa Museum. Setelah berkeliling, mereka duduk di dekat pintu masuk dengan tulisan hangul di samping Jun dan Erin. Erin bertugas sebagai jubir (juru bicara). Saat waktunya salat, mereka istirahat.

Di Indonesia, Dafin dan Freya menenangkan Bu Maryam. Dafin merasa panas saat Freya menyebut Jun dengan embel-embel "mas". Lalu, dia mengatakan kepada Bu Maryam bahwa dirinya akan melakukan sesuatu jika besok Jun belum pulang. FYI, saat ini Bu Maryam sudah punya calon istri untuk Jun. 

Saat makan di rumah makan terkenal, Erin mengajak Jun beli oleh-oleh besok, setelah itu mereka ke Gyeongbuk, tempat sejuta scene. 

Saat jalan-jalan, Jun terkesima dengan seorang putri di tengah jembatan yang wajahnya tampak sendu. Baru saja laki-laki tersebut memikirkan kata-kata untuk melamarnya, Rian yang asalnya dari Indonesia datang untuk mengingatkan Erin akan sesuatu. Erin pun pamit kepada Jun dengan alasan dia ada urusan mendadak. Dia juga mengatakan bahwa nanti Jungmo yang akan menjemput Jun. Tiba-tiba Rian memberi tahu Jun bahwa Erin merupakan wanita penghibur di club terkenal. Jun yang belum percaya, diberi bukti. Rian memberi tahu cara ke club itu. 

Saat hujan salju turun, Jun pergi ke club itu. Rian mengajaknya duduk dan menawarinya alkohol. Tidak lama kemudian, empat temannya dari Indonesia menghampirinya dan mereka juga mengenal Erin. Tiba-tiba Erin menemui mereka. Dia dan Jun saling terkejut. Jun yang kecewa memilih pergi. Saat Erin ingin menjelaskan sesuatu, Jun menghinanya, hingga Erin menamparnya. Jun pun pergi tanpa peduli dengan panggilan Erin. 

Setelah meratapi nasibnya, Jun merasa menyesal telah menghina Erin. Tidak lama kemudian, Rian mengajaknya bicara dengan. Dia memgungkapkan rasa tidak sukanya pada Jun. Saat laki-laki itu menyebut Erin dengan embel-embel 'sayang', Jun merasa panas. Setelah mengusirnya, Jun memanggilnya untuk meminjam uang.

Di Indonesia, saudara-saudara Jun membahas perjodohan Jun. Tidak ada kabar apa pun tentang laki-laki tersebut, kecuali dari informasi terakhir bahwa dia ada di Korsel. Kakak Jun meminta adik pertama Jun untuk menulis proposal nikah. Mereka juga membahas tentang apakah perjodohannya tidak masalah jika diteruskan tanpa izin Jun. 

Setelah pengajian di masjid Korea selesai, sang ustaz berbicara dengan Jun. Setelah Jun bercerita, beliau mengajak Jun ke Kedubes besok. Namun, akhirnya tidak jadi, karena hari itu hari Minggu, dan untuk sementara Jun tinggal di rumah keluarga Park. Setelah membantu di rumah makan, Jun berbicara dengan Pras, nama ustaz tadi, tentang sisi gelap Korea dan perjodohannya. Bayangan Erin ada di kepalanya dan dia juga bercerita tentang perempuan yang disukainya yang sekarang jadi istri sahabat dekatnya, F1. Pras juga dijodohkan, dan perempuan itu adalah calon istrinya. Namun, belum selesai mereka bicara, Rian memberi tahu Jun bahwa Erin ingin bertemu besok. Setelah Rian memberi tahu rute menuju tempat pertemuannya, laki-laki ini menghampiri Jun dan Pras. 

Setelah dia pergi, Pras menanyakan tentang Erin. Keesokannya, dia dan Pras pergi ke Namsan. Saat berpisah, Pras mengingatkannya untuk hati-hati dan nanti mereka bertemu lagi. Lalu, Jun jalan kaki ke Namsan Tower. Beberapa menit kemudian, Erin mengajaknya naik ke Namsan Tower.

Jun dan Erin sempat debat, hingga Erin mengungkapkan alasannya bekerja di club dan belum bisa resign dari sana. Untuk alasan Erin berbaik hati kepada Jun selama ini, adalah karena perempuan tersebut bahagia bahwa laki-laki yang menggambar di bawah pohon saat itu memang Jun. Namun, saat belum selesai, polisi datang untuk mengajak Jun bicara. Erin tega meninggalkan Jun sendiri dengan polisi. 

Di kantor polisi, Jun menunggu tanpa kejelasan. Lalu, dua orang menghampirinya. Salah satunya bapak-bapak yang duduk di samping Jun saat naik pesawat ke Korea, Wakil Dubes RI. Ternyata ini semua karena Dafin. Sahabat dekat Jun tersebut berdiri di depan kantor polisi dan mengajaknya bicara dengan nada dingin. 

Saat ke kereta gantung yang dapat mengantar ke Nansam Tower, Dafin hanya berbicara dengan Wakil Dubes RI. Setelah bertemu istrinya, dia meminta istrinya membeli dua tiket lagi dengan nada dingin. Saat mau beli tiket, mereka bertemu Erin. Erin ingin mengajak Jun bicara, tetapi Jun mengabaikannya dengan menagih hal yang ingin dibicarakan oleh Dafin tadi. Erin pun menangis atas kepergian Jun. 

Di kereta gantung, Dafin mengatakan bahwa sekarang dirinya tahu bahwa F1 adalah Freya, istrinya. Lalu, dia tertawa saat Jun mengutarakan nasibnya kehilangan tas pinggang. Setelah itu, Dafin mengajak Jun ke hotel dan memberi perkiraan tentang apa yang dilakukan oleh keluarga Jun. 

Di sisi lain, Freya baru tahu bahwa Joon Ai Dee adalah Jun. Erin juga menunjukkan fotonya dengan Freya, sahabat dekatnya. Foto saat Erin diperlihatkan wujud Jun untuk pertama kalinya. Setelah itu, Freya menghampiri suaminya. Dafin kaget karena F1 adalah Erin, bukan istrinya. Dia bahagia sekali, lalu menyuruh istrinya agar memberi tahu Erin tentang hal tersebut. Dari istrinya, Dafin juga baru tahu bahwa Jun pernah pergi dengan Erin dan sahabat dekatnya tersebut tidak ingat F1. 

Saat Freya memberi tahu bahwa Jun tidak tahu kalau Erin adalah F1, Erin langsung buru-buru naik kereta gantung. Di kereta gantung, dia berpapasan dengan Jun yang juga naik kereta gantung yang berlawanan arah. Mereka saling menatap beberapa detik sebelum Jun memalingkan muka. 

Setelah bercerita singkat, mengajaknya ke toko, dan mentraktir, Jun meminta Pras menemaninya ke club tempat Erin bekerja. Setelah menitip barang pada Rian, Jun dan Pras berpisah. Tidak lama kemudian, Erin mencari Jun, hingga tanpa sadar mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak dia dikatakan. Tiba-tiba Jungmo memohon untuk berhenti bertingkah seperti itu, karena Erin sudah miliknya. Setelah itu, laki-laki tersebut memberi tahu tentang pengumuman Asian Art Festival dan ke-tahu-annya tempat Jun menginap sekarang. Erin boleh menitipkan sesuatu pada Jun. 

Malam ini, Jun tidak bisa tidur, karena merasa ada yang tertinggal. Tas pinggangnya sudah ditemukan, tetapi uangnya hilang semua. Saat di halaman hotel, Dafin memberi tahu F1 yang sebenarnya. Akhirnya, ingatan Jun kembali, tentang kesalahannya. Jun ingin menemui Erin, tetapi Dafin mengingatkannya bahwa setengah jam lagi mereka akan berangkat. 

Saat Jun ke kamar, ternyata ada Jungmo. Jungmo memberi Jun dua lembar amplop dan bingkisan serta memberi tahunya bahwa Erin sudah jadi miliknya. 

Jun membaca surat Erin berulang kali, begitu juga saat naik pesawat. Dia juga melihat foto Erin dengan Freya. Ini sangat menyakitkan baginya.

H. Penilaian Buku

1. Kelebihan buku

a. Bersetting di Korea pada musim dingin

b. Jun mantan gamer, mahasiswa abadi, penjaga rental buku & VCD/DVD Korea, dan design andalan di usaha sahabat dekatnya

c. Keluarga Jun yang masih ada perempuan semua

d. Jun mengira orang yang akan dilamarnya mengingkari janjinya

e. Jun bisa mengikuti Asian Art Festival di Korea

f. Orang pertama yang dikenal Jun di Korea dan istri sahabat dekatnya bersahabat dekat sejak SMA

g. Jun dijodohkan keluarganya tanpa tahu siapa jodohnya

h. Terdapat komentar tentang Indonesia dan orang Indonesia

i. Awalan cerita dibuat lucu

j. Layout bagus

2. Kekurangan buku

a. Tidak ada prakata atau kata pengantar

b. Ketidakkonsistenan penulisan nama tokoh F1. Sebenarnya penulisan kepanjangannya yang benar itu F 123 Y, F123 Y, F123Y, atau F123 why.

I. Profil Penulis

Deasylawati P. lahir di Magelang pada 2 Desember 1984. Ia merupakan putri ke-2 dan ibu tiga anak. Mulai aktif menulis sejak bergabung dengan Forum Lingkar Pena (FLP) Solo Raya pada Agustus 2005. Pertama kali mengirimkan naskah ceritanya pada lomba novelet yang diadakan oleh majalah Muslimah tahun 2004, dan berhasil meraih juara pertama dengan judul Alasan untuk Kembali (Juli 2005). Beberapa karyanya pernah dimuat di koran SOLOPOS dan majalah Gizone. 

Deasy juga menjadi juara pertama pada Lomba Penulisan Novel Remaja Islam Tiga Serangkai tahun 2006 dengan judul Ketika Batu Mulai Bicara, tetapi diterbitkan dengan judul Quraisy Terakhir (2006). Thriller islaminya juga diterbitkan di sana dengan judul The Half Mask (2008).

Hal yang mengejutkan, Deasy merupakan alumni Poltekkes Surakarta angkatan 2006. Perempuan itu bekerja sama dengan NasSirun PurOkartun untuk membuat cergam Obi: Harumnya Bunga, Pedasnya Cabe yang diterbitkan di IHF (2007). Ia juga menulis delapan buku nonfiksi untuk SD dan SMP, bekerja sama dengan Penerbit Tropica (2007).

1. Aku Bisa Membuat Makanan Kecil,

2. Rakas Juragan Kertas,

3. Mari Menjaga Kesehatan Otak,

4. Apa Itu Narkoba,

5. Derita Pengguna Obat Terlarang,

6. Bagaimana Menjauhkan Diri dari Narkoba,

7. Bahaya Minuman Keras, dan

8. Bagaimana Minuman Keras Merusak Tubuh Kita.

Sepanjang tahun 2009, Deasy juga bekerja sama dengan Penerbit Tropika (Satu Buku) dengan membuat tiga judul buku fiksi, yaitu:

1. Kepala Desa yang Serakah,

2. Kisah Seorang Pemfitnah, dan

3. Kisah Seorang Renternir.

Karya Deasy yang diterbitkan di Penerbit Indiva Media Kreasi, yaitu:

1. Sayembara Mencari Cinta (2007),

2. Tetap Happy Saat Menstruasi (nonfiksi, 2007),

3. How to be a True Moslem Girl (nonfiksi, 2007),

4. Awas Kesetrum Cinta (antologi nonfiksi, 2008),

5. Kata Orang Aku Mirip Nabi Yusuf (antologi bersama FLP Jateng, 2008),

6. Jangan Jadi Perempuan Cengeng (antologi nonfiksi bersama Pipiet Senja, dkk., 2008),

7. Balada Ayat-Ayat Cinta: The Fahri Holic (novel kocak yang mengomentari fenomena Ayat-Ayat Cinta, 2008),

8. Livor Mortis (novel tentang kritik sosial dunia medis),

9. Psiko Girly (nonfiksi, 2009),

10. Luka adalah Cinta (antologi cerpen FLP, 2009),

11. How to be a True Moslem Girl Pocket Series (2009),

12. Salman Sang Detektif Cilik (2010),

13. Ore Wa Ren! (novel remaja, 2010),

14. Nabi Muhammad Teladanku (nonfiksi anak, 2010), dan

15. The Prince of Korea (2011).

Novel Deasy tentang penderita autis diterbitkan di Diva Press dengan judul Hades. Untuk beberapa uraian tentang karyanya, bisa dilihat di blog deasylawati-p.blogspot.com. Seentara itu, untuk kritik dan saran, silakan kirim ke haizum_d51@yahoo.com.

J. Kesimpulan

Ini novel yang bagus. Jun kabur ke Korsel saat dirinya dijodohkan. Saat dia kehilangan tas pinggang yang berisi dokumen penting dan uang, Erin membantunya. Setelah mereka sempat bertengkar, Dafin (sahabat dekat Jun) dan istrinya menyusul Jun. Jun dan Dafin keliru soal F1, gebetan lama Jun.

Pertemuan Jun dengan seorang ustaz di Korea membuka wawasan baru. Erin juga punya alasan kuat bekerja di club dan belum bisa resign, kabur saat polisi meminta waktu untuk bicara dengan Jun, dan tidak bisa hidup bersama Jun. Juga ada kelakuan orang Indonesia yang hidup di negeri orang.

Penulis mampu menggambarkan Korsel. Tempat-tempat, rute, dan lainnya saat musim dingin. Tentang biaya pesawat dari Indonesia ke Korea juga ada. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resep Sayur Asem Sunda

Resep ini juga diunggah di TikTok Poetree Malu (@poetridmalu) dengan judul yang sama. Hanya saja ada sedikit perbedaan. Yang diunggah di sini versi revisinya. Pertama-tama, siapkan bahan-bahannya. Saya menggunakan 3 paket sayur asam ditambah beberapa stok di rumah. - Japan 3 potong (paket) + 1 buah kecil (stok) - Terong 3 potong (paket) - Kacang panjang beberapa helai (paket) + ¼ ikat (stok) - Jagung 3 potong (paket) - Daun melinjo beberapa pucuk/lembar (paket) - Tomat 3 buah (paket) - Asam 3 buah (paket) - Bawang merah 5 buah - Bawang putih 3 buah - Garam - Merica ±20 butir - Ketumbar ±10 butir - Kemiri 1 buah - Lengkuas ½ jempol - Minyak goreng utk menumis bumbu - Air 3 gelas ukuran sedang - Daun salam 2 lembar Kupas japan, buang bijinya, dan kelupas bekas bijinya. Kelupas kulit terong, bawang merah, bawang putih, dan lengkuas. Potong kepala kacang panjang dan bagian yang busuk.  Cuci japan, terong, bawang merah, bawang putih, lengkuas, kacang panjang, jagung, daun melinjo, tomat...

Sinopsis Anime Ratu sang Bos Terakhir Paling Gila

Foto: YouTube/Muse Indonesia Anime Ratu sang Bos Terakhir Paling Gila merupakan anime fantasi kerajaan dengan durasi 04:44:01. Anime ini menceritakan tentang seorang gadis yang masuk ke tubuh tokoh fiksi jahat bernama Pride. Pride adalah seorang putri kerajaan yang memiliki kekuatan dapat memprediksi masa depan. Dia memanfaatkan orang-orang yang memiliki kekuatan. Namun, pada akhirnya dia mati dibunuh.  Karena akhir yang tragis itu, orang yang merasuki Pride ingin mengubahnya. Dengan bermodal isi cerita fiksi yang sudah diketahuinya, dia mencoba melakukan hal baik. Namun, karena tidak semua ada di isi cerita fiksi, kadang dia berada dalam situasi berbahaya. Hal yang takterduga adalah dia langsung berbakat dalam berpedang setelah sekali lihat orang lain latihan berpedang. Suatu hari Pride memprediksi dirinya memiliki adik perempuan. Memang benar dia memiliki adik perempuan dan sifat adiknya baik. Lalu, dua putri tersebut memiliki saudara angkat laki-laki dan berada di posisi tengah....

Sinopsis Film Mulai Ulang Bumi

  Foto: YouTube/Q1Q2 Movie Channel Indonesia    Film "Mulai Ulang Bumi" merupakan film fiksi ilmiah (scifi) terjemahan dengan durasi 01:29:16. Film ini menceritakan tentang tumbuhan yang berubah jadi monster. Waktu berlalu hingga peradaban manusia menjadi kacau. Suatu sore ada seorang anak perempuan menemukan anjing peliharaannya. Ayahnya mengatakan bahwa itu bukan anjing mereka. Ketika anjingnya lari, si anak mengejarnya.    Monster tumbuhan aktif pada malam hari. Ketika sang ayah berhasil menemukan anaknya, monster tumbuhan ada di dekat anaknya dan mulai menyerang mereka. Sang ayah pun berusaha kabur dengan menggendong anaknya.       Mereka berhasil selamat, tetapi tak lama kemudian, monster tumbuhan menculik si anak. Sang ayah menemukannya di sebuah gedung lantai 2. Ketika dia hampir gagal, sekelompok tentara datang menolong mereka. Setelah monster itu mundur, kelompok tentara itu memberikan informasi tentang gelombang hijau global yang ak...