A. Identitas Buku
Judul : Kisah Antologi Inspiratif Hebohnya Emak-Emak (kerjaan banyak, semuanya beres!)
Penulis : Deasylawati P, Dian Nafi, Imawati Zanifah, Risalaha Husna, Arinda Shafa, Esthy Wikasanti, Retno Fitriyanti, Amintaningsih, Yati Nurhayati
Penerbit : Indiva
Kota terbit : Surakarta
Tahun terbit : 2015
Tebal : 184 hlm.
Ukuran : 13,2 × 19 cm
Warna kertas : Krem
B. Blurb
Dapat dipahami bahwa semua cerpen diangkat dari kisah nyata mereka sendiri-sendiri.
C. Daftar Isi
Dapat dilihat ada satu orang yang menulis dua cerpen.
D. Kutipan
"Saya sama sekali tak menyesal, malah sangat bersyukur bisa menikah dengan seseorang yang baru saya kenal, sebab dengan demikian, saya bisa memurnikan niatan saya menikah, yakni untuk mencari rida Allah semata, bukan untuk melampiaskan cinta, apalagi nafsu." ~ Deasylawati P. (hlm. 10—11, "Hebohnya Emak Rempong")
Kutipan lainnya saya unggah di Twitter saya, Poetree Malu. Cari saja dengan #HebohnyaEmakEmak.
E. Sampel Buku
F. Isi Buku
Berikut saya uraikan cerpennya satu per satu.
1. Hebohnya Emak Rempong by Deasylawati P.
Bu Deasy merupakan lulusan akademi keperawatan yang meraih peringkat tiga besar seangkatan. Namun, beliau berakhir di penerbitan. Tiga tahun kemudian, beliau menikah. Di sinilah awal kerempongannya, apalagi anak keduanya kembar. Selain menulis, beliau juga mengajar ekstrakurikuler dan membuka usaha.
2. Modal Colekan by Dian Nafi
Di cerita ini, suami Bu Dian sudah meninggal. Selain bekerja, Bu Dian juga merawat dua anaknya dan menulis. Saat tahu akan ada sebuah pameran buku, beliau menawarkan diri membedah bukunya sendiri. Beliau mengundang orang ke acanya dengan colekan. Hal itu tidak mudah meski buku beliau best seller dan memiliki penerbitan sendiri.
3. Tiga Bocah Bikin Seru by Imawati Zanifah
Bu Imawati memiliki tiga anak yang dididik di rumah bersama suami. Namun, karena suami seorang pendiri sebuah usaha bersama temannya, suami hanya memiliki waktu sedikit. Pernah suatu ketika ada buah kecil yang menyangkut di hidung salah satu anak mereka. Meski tidak mudah mengurus anak, Bu Imawati meluangkan waktu dengan bekerja secara freelance.
4. Resign demi Ngurus Anak by Risalaha Husna
Bu Risalaha menceritakan kelahiran tiga anaknya. Saat anak kedua lahir, belum genap dua tahun sudah mengalami operasi karena penyempitan usus besar yang menyebabkannya muntah dan berat badannya turun. Anak terakhir adalah anak perempuan.
5. Three Musketeers Go to Ubud by Dian Nafi (cerpen keduanya)
Saat menghadiri undangan Ubud Writer dan Readers Festival (UWRF), Bu Dian yang seorang janda mengajak kedua anaknya. Dalam perjalanan, mereka ditipu oleh orang yang meminta sedekah. Di tempat tujuan, mereka sempat berpisah untuk belajar di tempat yang sesuai usia. Sebelum workshop kepenulisan, Bu Dian berkesempatan berbicara langsung dengan Ahmad Fuadi (penulis favoritnya dan anak-anak) dan berfoto dengan Dewi Lestari.
6. The Rempongest and Happiest Mom by Arinda Shafa
Bu Arinda menceritakan kisahnya dari khitbah kakak kelasnya sebelum keduanya lulus kuliah sampai melahirkan empat anak. Sebelum anak kedua berumur 1 tahun, tangan anak mereka itu melepuh. Akhirnya anak itu dioperasi. Bu Arinda merasa khawatir saat dirinya hamil lagi. Namun, suaminya malah merasa senang, bahkan ingin punya anak minimal lima. Pada persalinan ketiga, Bu Arinda merasakan sakit yang lebih daripada persalinan sebelumnya. Orang-orang mencibirnya tentang anaknya. Anak ketiga Bu Dian mudah bangun tidur.
7. Anakku Berkebutuhan Khusus by Esthy Wikasanti
Bu Esthy dan suami punya anak tunarungu. Saat anak kedua mereka lahir, mereka baru tahu bahwa anak pertama mereka mengidap tunarungu tingkat berat. Oleh karena tempat terapinya jauh hingga membuat si anak tidur, mereka menggunakan jasa terapi rumah. Namun, si anak sering tantrum dan tidak mau terapi. Saat belum genap tiga tahun, dia disekolahkan. Namun, dia suka menyendiri, usil, tidur jika bosan ke sekolah, dan kekeh membawa pedang atau pistol mainan ke sekolah. Setelah terapi rumah dihentikan, dia membenturkan kepalanya ke sesuatu yang keras jika marah. Ada pengobatan alternatif, tetapi Bu Arinda tidak langsung percaya. Ada juga sekolah tunarungu berasrama katolik yang menjamin anak mahir berkomunikasi tanpa alat dan diterima di masyarakat. Selain itu, ada yang tidak bersistem asrama, bisa tanpa dipaksa, dan tanpa seragam, tetapi jauh. Akhirnya dia anak dimasukkan ke sekolah yang mengajarkan bahasa isyarat. Sayangnya, dia tidak mau memakai seragam, lalu tidak mau berangkat sekolah lagi walau dirinya disambut baik oleh teman-temannya yang sama-sama tunarungu.
8. Tragedi Gasing by Retno Fitriyanti
Bu Retno mengisahkan anaknya yang matanya terkena pecahan gasing plastik. Kata dokter, korneanya sobek sehingga harus dioperasi. Setelah 2 minggu dioperasi, matanya sedikit katarak akibat trauma dan harus mengganti lensanya dengan lensa buatan setelah luka bekas operasi sembuh. Beberapa hari setelah mengganti lensa, lensanya keruh dan perlu dibersihkan dengan tembak laser. Meski sudah ditembak, dia perlu memakai kacamata. Setelah kacamatanya pecah, dia menolaknya karena kondisinya sudah membaik. Kemudian di sekolah ada program pemeriksaan dan pemberian kacamata gratis bagi yang mengalami gangguan. Setahun setelah memakai kacamata dari program itu, dia mengeluhkan matanya.
9. Bintang Kehidupanku by Amintaningsih
Bu Aminta, ibu dua anak, kuliah S-2 karena tempatnya mengajar merupakan rintisan sekolah berstandar internasional dan beliau masih muda. Setelah diterima, beliau dinyatakan hamil. Saat masih trimester pertama, beliau terus meludah. Jika ditelan, akan muntah. Saat keluar air ketuban, beliau sedang mengerjakan tugas. Bahkan masih ada satu tugas lagi. Hari ke-4 setelah melahirkan, beliau ujian. Setelah suami dan satu anaknya kecelakaan, suami operasi dan anak bungsunya ingin digendong ibunya pada tengah malam selama 30 menit, sampai usianya 2 tahun. Saat berkunjung ke rumah saudara, Bu Aminta mengidap batu ginjal. Setelah itu, anaknya hanya mau digendongnya. Setelah obat habis, sakit Bu Arinda kambuh lagi. Setelah utang puasanya lunas, beliau dinyatakan hamil. Padahal anak bungsunya belum pandai bicara walau sudah terapi dan dimasukkan ke sekolah. Pada trimester pertama, Bu Arinda muntah sampai malam dan meludah, bahkan setelah diinfus. Beliau meludah sampai umur kehamilannya 8 bulan.
10. Enak Difabel Cari Duit by Yati Nurhayati
Bu Yati memiliki kaki kanan jinjit, sedangkan suami memakai kaki palsu. Setelah anak pertama belum genap tiga tahun dan anak kedua baru 2 bulan, Bu Yati mencari pekerjaan. Beliau pernah ditipu beberapa kali oleh oknum lowongan kerja di koran. Beliau belum mendapat pekerjaan sampai suami menjual tanah dan modalnya habis. Lalu, beliau mencoba menulis dan sempat menyerah karena tulisannya tidak ada kabar. Saat hampir menyerah lagi, kabar baik datang. Namun, deadline dari penerbit membuat beliau makin lelah. Saat sepi tulisan, beliau mencoba berbisnis. Saat bisnis tidak jalan, beliau menulis lagi. Lalu tebersit untuk berbisnis lagi dengan memasarkan dagangan orang.
G. Penilaian
1. Kelebihan buku
a. Diangkat dari kisah nyata
b. Ceritanya seru-seru
c. Layout bagus
d. Terdapat tambahan tulisan nonfiksi dari Deasylawati P. tentang tips menjadi emak rempong
e. Terdapat profil penulis setelah cerpen masing-masing
2. Kekurangan buku
a. Nama-nama penulis di sampul tidak urut
b. Tidak ada prakata atau kata pengantar
H. Kesimpulan
Kisah Antologi Inspiratif Hebohnya Emak-Emak merupakan kumpulan cerpen yang diangkat dari kisah nyata masing-masing dan ditulis oleh mereka. Mereka menceritakan tentang hebohnya menjadi ibu-ibu, baik dengan suami atau tidak. Ada yang memiliki anak berkebutuhan khusus, berkarier sebagai penulis, dan berbisnis. Yang pasti mereka juga mengurus rumah seperti penulis lain.
Akan tetapi, alangkah baiknya nama-nama penulis di sampul diurutkan. Bukunya juga dikasih kata pengantar, agar pembaca tahu latar belakang buku ini. Misal bagaimana tulisan-tulisan mereka bisa dibukukan, apa tantangannya, dan harapan penulis jika buku ini dibaca orang lain. Selain kekurangan itu, buku ini bagus, baik dari layout, isi, dan penulisannya.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkomentar di unggahan saya.