Peringatan: buku ini buku remaja, sehingga yang membaca buku ini minimal sudah berumur 13 tahun. Namun, jika Anda sudah berusia 13 tahun, Anda bisa share isi buku ini kepada orang-orang di bawah usia Anda (anak-anak). Terima kasih.
A. Identitas Buku
Judul : The Ultrasmart Holiday (ketika liburan mengubah masa depan)
Penulis : Shely Kayoula
Penerbit : Metamind (creative imprint of Tiga Serangkai)
Tahun Terbit : (Maret) 2015 (cetakan pertama)
Kota Terbit : Solo
Tebal buku : viii + 240 hlm. (237 hlm. isi)
Ukuran buku : 13,5 × 20 cm
Saya membaca buku ini karena buku ini buku juara harapan Lomba Novel "Seberapa Indonesiakah Dirimu?" dan blurb-nya bagus. Siapa tahu dengan membaca buku ini saya jadi lebih mengenal Indonesia. Saya juga penasaran tentang maksud di balik terpilihnya Yaji, juga tentang perjuangan Yaji.
B. Daftar Isi dan Unsur Intrinsik Buku
1. Daftar isi buku
Awalannya klise, tentang murid yang bangun kesiangan. Namun, karena ejaan dan tanda bacanya bagus, saya tidak berhenti membacanya, apalagi akhir babnya lucu. Saya lanjut bab 2 karena isi ceritanya ringan dan tidak belibet.
2. Unsur intrinsik buku
a. Tema : "Seberapa Indonesiakah Dirimu?"
b. Subtema : Perjalanan, petualangan dalam permainan, perjuangan, kekompakan, dan pertemanan
c. Tokoh & penokohan:
1) Yaji : Kelas XI, lucu, suka bolos sekolah, kecuali pelajaran Sejarah & Olahraga, tidak suka buku, mengidolakan Karina, ketua tim permainan dalam The Ultrasmart Holiday
2) Icha, Dida, & Arif : Sahabat dekat dan teman sekelas Yaji
3) Karina : Cantik, pembawa acara, presenter The Ultrasmart Holiday
4) Elis : Kelas X, blasteran, cantik, suaranya bagus, galak, ceroboh, membenci diskriminasi, satu tim dengan Yaji dalam The Ultrasmart Holiday
5) Bono : Kelas XII, murid akselerasi, cerdas, unik (saya belum menemukan tokoh seperti dia), satu tim dengan Yaji dan Elis dalam The Ultrasmart Holiday
6) Sigit : Tampan, tinggi, ketua baseball, idola sekolah, licik, ketua tim permainan dalam The Ultrasmart Holiday
7) Nando : Sepupu Dida, sombong, ketua tim permainan dalam The Ultrasmart Holiday
8) Natasha : Cantik, gadis sampul, modeling, satu tim dengan Sigit dalam The Ultrasmart Holiday
10) Pak Dirman : Guru dingin
11) Bu Trias : Guru BK, ramah, hangat
Temukan tokoh dan penokohan lainnya di dalam buku ini.
c. Setting
1) Tempat : Bandung, Jakarta, Yogyakarta
2) Waktu : 2014
Karena ayah Yaji berasal dari Betawi dan Yaji bukan asli Bandung, bahasa keluarga Yaji lebih ke Betawi daripada Sunda.
d. POV : POV 3
C. Kutipan Buku
"Memanggil informasi dapat dilakukan dengan mencoba mengingat informasi dengan konsentrasi dan fokus dalam kondisi emosi yang stabil tenang. Saat merasa tenang, saraf otak (neuron) tidak akan tegang sehingga informasi di otak dapat mengalir lancar." ~ (hlm. 73)
D. Sinopsis Buku
Yaji buru-buru ke sekolah dengan ayahnya karena hari sudah siang dan tugasnya harus dikumpulkan pada jam pertama. Meski tidak telat, dia di UKS saat pelajaran berlangsung. Icha, teman sekelasnya, menghampirinya.
Keesokannya, sisa jam pelajaran Olahraga digunakan Yaji dan teman laki-lakinya untuk bermain basket. Yaji tanpa sengaja melempar bola ke kepala bule berambut merah. Saat menemui murid perempuan itu, Yaji menyukai paras, nama, suara, dan bahasanya. Namun, murid perempuan itu galak dan cerewet. Di UKS, mereka kenalan. Elis blasteran Indonesia-Skotlandia dan murid baru kelas X, sedangkan Yaji lahir dan besar di Bekasi. Walau Yaji kelas XI, Elis tidak mau memanggilnya 'kang'.
Keesokannya, Yaji terlambat masuk sekolah, sehingga Pak Dirman yang dingin memintanya belajar mandiri di perpustakaan, tempat yang dibencinya. Saat ingin membuka pintu perpustakaan, seseorang lebih dahulu membukanya dari dalam. Yaji jatuh sehingga Elis meminta maaf.
Saat jam pulang, Yaji menemui Bu Trias si guru BK sesuai titah Pak Dirman. Saat dia ingin keluar, seseorang lebih dahulu membukanya dari luar. Kali ini Elis tidak meminta maaf, tetapi Yaji tidak protes.
Di rumah Yaji, Yaji dan tiga teman sekelasnya (Icha, Dida, & Arif) membahas poster yang dilepas Icha dari mading. Poster tentang The Ultrasmart Holiday, liburan gratis selama seminggu untuk murid SMA bersama NTV yang juga disponsori oleh sekolah mereka. Tiga puluh peserta yang terpilih akan diberi berbagai tantangan dengan tema "Sejarah dan Budaya Indonesia". Hari ini adalah batas waktu pendaftarannya. Icha dan Arif sudah mendaftar. Setelah itu, mereka mengerjakan tugas kelompok.
Saat makan malam, Yaji dan orang tuanya membahas tentang program NTV di atas. Setelah makan, Yaji melihat informasi The Ultrasmart Holiday di situs. SNK-nya, yaitu orang Indonesia, murid SMA, mau menerima tantangan, memiliki keberanian, dan dapat membuktikan keindonesiaannya. Yaji bertekad mendaftar program NTV itu dengan dua alasan dan memberi alasan mengapa NTV harus memilihnya. Setelah mendaftar, Yaji berdoa, lalu merasa menyesal tidak memasukkan doanya ke formulir pendaftaran.
Keesokkannya, Yaji masuk sekolah tepat waktu dan mengikuti pelajaran sesuai kesepakatannya dengan Bu Trias kemarin. Namun, pelajaran pertama membuat teman-temannya memperhatikan guru dengan malas, sedangkan Yaji tidur.
Seminggu kemudian, Dida mengagetkan Yaji yang sedang menonton Karina di TV. Dia memberi tahu bahwa sepupunya dinyatakan lolos seleksi The Ultrasmart Holiday. Lalu, dia mendukung Yaji agar bisa titip tanda tangan dan foto Karina yang menjadi presenter program NTV itu. Icha dan Arif tidak lolos, sedangkan sepupunya sombong, sehingga harapan satu-satunya adalah Yaji. Sayangnya, Yaji belum mendapat kabar apa pun dari NTV.
Paginya, ada telepon masuk di HP Yaji. NTV mengabarkan bahwa Yaji lolos seleksi The Ultrasmart Holiday. Dida pun mengingatkannya tentang permintaannya.
Pada hari Minggu, ibu Yaji meminta anaknya menunggu di depan toko perabotan. Setelah orang tuanya pergi, tiba-tiba Elis jatuh. Malamnya, Dida, Arif, dan Icha ke rumah Yaji. Yaji memuji kecantikan Icha yang tidak kalah dengan Karina, tetapi Icha cemberut karena Yaji mengagumi seorang pembawa acara tersebut, sampai Yaji memergoki curi-curi pandangnya.
Sekolah mengizinkan Yaji tidak masuk sekolah untuk acara The Ultrasmart Holiday dengan syarat menjaga nama baik sekolah. Bukan Maret, Yaji diantar ayahnya ke gedung NTV yang ada di Jakbar. Dalam perjalanan, dia mendapat pesan untuk hati-hati dari Icha. Sesampainya di tempat tujuan, seorang pegawai NTV mengantar Yaji ke sebuah ruangan. Peserta terakhir, Elis, tersandung sebelum masuk ruangan. Dia tersenyum kepada semua peserta The Ultrasmart Holiday, kecuali Yaji.
Syuting The Ultrasmart Holiday akan dilakukan seperti reality show. Peserta harus selalu membawa kamera berbentuk pena yang akan diselipkan pada pakaian, tidak boleh membawa HP dan meminta bantuan, kecuali dalam permainan tim, dan harus mengikuti arahan, disiplin dengan jadwal, dan bersedia didiskualifikasi jika melanggar peraturan. Semuanya berantusias, kecuali Yaji. Saat bertemu dengan Karina, penampilannya tampak beda dengan yang ada di TV.
Saat makan, Yaji mengobrol dengan Bono dan Nando. Nando ingin memakai baju mahalnya untuk video tape, tetapi Bono mengatakan bahwa saat syuting itu akan memakai seragam dari NTV. Belum selesai makan, Yaji diminta Elis menemaninya ke toilet.
Pegawai NTV membagikan tas kepada peserta The Ultrasmart Holiday, kantong untuk HP, dan empat kemeja berbeda warna. Besok pegawai NTV akan menyelipkan kamera pena dan akan mengambilnya saat kembali ke hotel. Peraturannya tidak boleh dimatikan, kecuali ke toilet, itu pun harus melapor kepada pegawai NTV saat masuk keluar toilet.
Setelah mengganti pakaiannya, Yaji ingin meminta tanda tangan dan foto Karina yang berada di ruang make up sendirian. Namun, tiba-tiba Elis datang dan mengatakan bahwa ada seorang pegawai NTV yang memanggilnya. Akhirnya dia ketahuan bohong.
Saat menunggu giliran membuat video tape profil, Yaji menguji Bono yang sudah kenal semua peserta The Ultrasmart Holiday tanpa berinteraksi. Setelah melakukan syuting tersebut, peserta The Ultrasmart Holiday ke hotel. Dalam perjalanan, Yaji memergoki Elis yang mencuri pandang ke arahnya. Lalu, dia menyombongkan dirinya tentang keindonesiannya, padahal dia sudah tahu Elis tidak suka diskriminasi.
Di hotel, Yaji sekamar dengan Bono. Paginya, peserta The Ultrasmart Holiday akan melakukan permainan Level A: Labirin Sejarah dan Budaya. Hanya 12 peserta yang paling cepat dan tepat menjawab pertanyaan yang bisa melanjutkan ke level B. Sebelum permainan dimulai, peserta The Ultrasmart Holiday diminta menjawab soal untuk menentukan giliran bermain. Setelah jawaban peserta dikoreksi, pegawai NTV meminta Yaji memperbaiki jawaban yang salah.
Setelah Yaji menjawab benar, peserta The Ultrasmart Holiday mulai bermain. Saat 29 peserta sudah bermain, catatan waktu peserta rangking terakhir adalah 12 menit 55 detik. Catatan waktu Yaji menjawab soal sebelum permainan dimulai adalah tiga kali lipat dari catatan waktu peserta urutan ke-29. Sejak itu Yaji bertekad akan bermain dengan serius agar tidak dipulangkan.
Saat bermain, Yaji dapat melalui dua pertanyaan dengan mudah. Namun, saat menuju pertanyaan ke-3, dia bingung harus lewat jalan mana, jalannya bercabang, tidak seperti sebelumnya. Menuju pertanyaan ke-4, cabang jalannya bertambah satu.
Setelah salah ambil jalan, Yaji jadi sadar dengan kata-kata yang dibacanya sebelum bertemu pertanyaan ke-1. Saat menuju pertanyaan terakhir, Yaji berbelok sesuai tanda panah. Di ujung jalan, dia menemukan hutan buatan, begitu pun di jalan satunya. Ternyata Yaji berhasil ditipu oleh dinding labirinnya.
Sebelum bertemu pertanyaan terakhir, Yaji harus melewati permainan anak-anak yang biasanya ada di pasar malam/mall. Pertanyaan terakhir adalah menebak gambar dengan clue. Yaji berpikir sambil menahan kencingnya. Setelah kembali ke hotel, 12 peserta yang lolos juga ikut berkemas karena besok pukul tiga akan berangkat ke Yogyakarta, termasuk Yaji.
Di yogyakarta, Yaji tidak punya teman kamar dan kamarnya di lantai 2, sedangkan kamar peserta yang tidurnya berdua lebih besar dan di lantai 3. Malamnya, Yaji baru tahu kalau Elis tukar kamar dengan peserta yang kamarnya juga di lantai 2.
Pagi pukul 09.00, peserta The Ultrasmart Holiday akan bermain secara berkelompok. Yaji sekelompok dengan Elis dan Bono. Dia, Nando, Sigit, dan Rizal menjadi ketua kelompok. Dalam permainan Level B: Jelajah Yogyakarta, peserta The Ultrasmart Holiday diminta memecahkan lima teka-teki yang berbeda dan satu teka-teki yang sama sampai pukul 17.00. Setiap tim difasilitasi mobil dengan GPS, supervisor, sopir, dan tiga kamera. Penilaian berdasarkan waktu dan kerja sama. Hanya satu tim yang akan tersingkir dalam permainan ini.
Di gerbang hotel, tim Yaji mendapat teka-teki pertama. Bono langsung bisa menebaknya. Dia menjelaskan kepada Yaji yang masih bingung dengan teka-tekinya. Setelah dinyatakan lolos, pegawai NTV memberikan teka-teki ke-2. Kali ini tebakan Yaji salah. Namun, pada teka-teki ke-3, Yaji bisa menebaknya dengan benar. Teka-teki ke-4 lebih sulit daripada teka-teki sebelumnya, sedangkan teka-teki ke-5 akan dibuka setelah istirahat.
Saat permainan dimulai kembali, tim Yaji kesulitan memecahkan teka-tekinya. Namun, Bono menyetujui ide Yaji untuk ke pantai itu dengan risiko salah dan buang waktu atau menyusuri semua pantai di Yogyakarta. Untungnya jawaban mereka tepat. Teka-teki ke-6 tentang istana lagi. Sesampainya di tempat tujuan, mereka bertemu pegawai TV, Karina, tim Nando, dan satu tim lagi. Yaji sedih karena tim yang belum datang tidak lolos bukan karena terlambat datang.
Pagi pukul 10.00, sembilan peserta The Ultrasmart Holiday ke Kompleks Candi Arjuna. Permainan berikutnya adalah Level C: Jalur Zig-Zag Dieng. Satu tim satu jalur. Setiap jalur ada lima pos yang berisi teka-teki. Setelah tiba di ujung, mereka harus kembali. Penilaian berdasarkan catatan waktu. Kali ini juga hanya satu tim yang akan dipulangkan. Yaji dan Elis merasa tidak yakin tim mereka akan lolos karena Bono tiba-tiba sakit. Bono pun memotivasi Yaji yang tidak pernah absen pelajaran Sejarah.
Pada pos pertama, Yaji bisa menebak teka-tekinya. Setiap bicara, tenggorokan Bono terasa sakit dan membuatnya batuk-batuk. Setelah menjawab dan menjelaskan teka-teki ke-2, Bono terus terbatuk-batuk saat berlari pos ke-3. Pada pos ke-3, Yaji menggunakan cara Bono menebak teka-tekinya. Saat akan ke pos 4, Bono sempat jatuh, sehingga Yaji harus memapahnya.
Pada pos 4, tim Yaji mencoba memasukkan jawaban Elis. Semua tim tiba bersamaan ke pos terakhir. Setelah tim Yaji salah jawab, Bono membantu. Elis buru-buru menarik Yaji ke garis start yang menjadi garis finish. Namun, karena lupa dengan kondisi Bono, Bono yang bersandar pada Yaji jatuh. Karina yang berada di garis start tidak bisa melihat TKP. Tak lama kemudian, tim Sigit berlari ke garis finish.
Saat Elis dan Yaji (sambil menggendong Bono) berlari ke garis finish, tim Nando menyusul. Elis dan dua anggota tim Nando sudah melewati garis finish. Saat semuanya sudah melewati garis finish, tim medis segera memeriksa Bono.
Sesampainya di hotel, Elis masih merasa bersalah pada Bono, apalagi Yaji membuatnya tersinggung, padahal hanya bercanda. Elis pergi, Sigit menyusul, membuat wajah Yaji memerah. Akhirnya Yaji menyusul mereka.
Pagi pukul 03.00, enam peserta The Ultrasmart Holiday kembali ke Bandung. Di bus, Elis duduk dengan Sigit. Sesampainya di hotel, semua tampak ceria karena satu orang satu kamar, kecuali Elis. Kamar Sigit dan Elis berhadap-hadapan, membuat Yaji ingin tukar kamar dengan Bono. Namun, Bono yang ke Bandung naik mobil medis sudah lumayan baik. Itu membuat Elis senang.
Saat kumpul, pegawai NTV memberikan uang jutaan untuk belanja di jalan depan hotel selama tiga jam lebih. Namun, Bono tidak bisa ikut karena kurang sehat. Sigit mengekor Elis, membuat Yaji mengekornya. Mereka ke tempat pakaian perempuan. Sigit pura-pura tidak sengaja bertemu Elis, lalu merasa terganggu dengan permintaan tolong Yaji pada Elis. Setelah Elis menolong Yaji, kedua laki-laki itu bertengkar tentang baju yang sebaiknya Elis pilih. Mereka juga ikut Elis mencari sepatu. Sigit sempat memegang tangan dan pinggang Elis.
Pukul 20.00, lima peserta The Ultrasmart Holiday makan. Saat melihat Sigit mengelap Elis yang belepotan, Yaji mengelap seluruh wajah Elis. Pada pukul 21.30, Elis meminta Yaji menemaninya ke rumah makan tadi. Sayangnya, Elis dibuat Yaji kesal dahulu sebelum Yaji mengiakan.
Sigit yang tanpa sengaja bertemu Elis menawarkan diri menemaninya yang ingin mengambil belanjaannya yang tertinggal. Di lobi, pegawai NTV memberikan belanjaan Elis. Ternyata Elis membeli alas kaki yang disarankan Yaji. Sebelumnya Yaji ingin membelinya untuk Elis, tetapi sudah habis. Lagi-lagi Sigit memegang tangan Elis. Kepada pegawai NTV, Sigit mengaku Elis calon pacarnya, membuat Elis marah. Saat Elis dan Sigit masuk lift, Yaji keluar lift, tetapi ketiganya tidak saling tahu. Di lantai kamar mereka, Yaji dan Elis bertengkar. Selain enek dengan senyum licik Sigit, dada Yaji juga sesak melihat kedekatan mereka.
Pagi pukul 08.00, Bono siap bermain. Namun, sebelum bermain, Yaji dan Elis bertengkar. Saat Bono melihat ke arah Sigit, Sigit tampak senang dengan adegan itu. Permainan kali ini adalah Final: Jelajah Bandung. Ada enam teka-teki yang berbeda untuk setiap tim dan satu teka-teki yang sama. Penilaian berdasarkan catatan waktu. Fasilitasnya sama dengan permainan yang ada di Yogyakarta.
Pada teka-teki pertama, Yaji dan Elis bertengkar. Untungnya Bono bisa menebak teka-tekinya dengan cepat. Pada teka-teki ke-2, pertengkaran Yaji dan Elis makin panas. Pada teki-teki ke-3, Yaji tidak memperlihatkan isi teka-tekinya pada Elis dan Bono, sampai Elis dan Bono tidak habis pikir dengan waktu yang dihabiskan Yaji dalam menebak teka-tekinya. Pada teka-teki ke-4, Elis menebak dengan cepat. Setelah dua tim lolos dalam teki-teki itu, mereka istirahat. Kini Bono mengetahui senyuman licik Sigit yang berhasil membuat Yaji tidak menyukainya.
Selesai Yaji salat, Sigit sengaja memegang tangan Elis. Saat Sigit pergi, Yaji mengaku pada Elis bahwa kelakuannya selama ini untuk menjaganya dari Sigit.
Pada teka-teki ke-5, Elis merebut kertas teka-tekinya dari tangan Yaji. Mereka bertengkar, lalu Bono mengecap mereka bodoh karena belum menyadari maksud di balik perlakuan Sigit kepada Elis. Akhirnya Bono memberi solusi supaya Yaji dan Elis tidak bertengkar lagi.
Pada teka-teki ke-6, tim Yaji kesulitan menebaknya, apalagi teka-teki ke-7, mereka ragu dengan jawabannya. Tim lawan berbeda arah dengan tim Yaji. Di tempat tujuan tim Yaji, ada pegawai NTV dan Karina. Saat Elis terjatuh di tangga, terlihat tim Sigit menyusul mereka. Yaji memiliki kelemahan di tangga, apalagi harus menggendong Elis yang postur tubuhnya sama dengannya. Bono tidak bisa diandalkan.
Sigit dan Eva menyusul Bono, tersisa Yaji, Elis, dan Natasha. Elis sempat memanggil Yaji dengan sebutan 'kang'.
Setelah permainan selesai, Elis merasa bersalah. Namun, Yaji maupun Bono tidak menyalahkannya. Setelah membaca puisi bersama dengan yang lainnya, Yaji menangis. Setelah itu, pembagian hadiah untuk masing-masing orang.
Saat Yaji pulang, ibunya memintanya mengundang Elis ke rumah. Satu bulan kemudian, acara The Ultrasmart Holiday tayang di TV. Yaji cuek ketika murid sekolahnya membicarakannya. Saat permainan Level C: Jalur Zig-Zag Dieng, orang tua Yaji menggoda anak mereka. Keesokannya, popularitas Yaji meningkat. Icha merasa kesal saat Arif dan Dida membicarakan adegan pelukan Elis pada Yaji.
Pada tayangan terakhir, pasang surut kekompakan Yaji dan Elis, kelicikan Sigit, dan mulut pedas Natasha ditampilkan. Keesokannya, ada murid yang mendukung hubungan Yaji dan Elis. Sejak itu perasaan Yaji tidak karuan dan ingin mengungkapkan perasaannya. Dia ingin menyapa Elis dahulu setelah sekian lama tidak ada interaksi, tetapi Elis malah menyapanya dahulu dengan sebutan 'kang'. Yaji pun mengajaknya ke rumahnya. Setelah itu, Elis berlalu dengan canggung. Panggilan tiba-tiba Yaji membuatnya salah tingkah, apalagi ajakan jalan-jalan Yaji, wajahnya memerah. Akhirnya Yaji menembak Elis di hadapan murid.
E. Penilaian Buku
1. Kelebihan buku
a. Ini buku juara harapan II pada lomba menulis novel remaja tahun 2014.
b. Tema novelnya menarik, yaitu "Seberapa Indonesiakah Dirimu?".
c. Subtemanya menarik, yaitu perjalanan, petualangan dalam permainan, perjuangan, kekompakan, dan pertemanan.
d. Ukuran bukunya cocok.
e. Layoutnya bagus, mulai dari halaman pertama setiap bab, jenis tulisan, ukuran tulisan, margin, nomor halaman, pemisah adegan, dan layout isi teka-teki.
f. Ejaan, segi kepahaman, alur, plot, dan tokoh dan penokohannya bagus.
g. Isi ceritanya menarik.
h. Terdapat catatan kaki.
i. Diselipkan adegan lucu.
j. Terdapat foto penulis dalam profil penulis.
k. Terdapat kata-kata di akhir buku.
2. Kekurangan buku
a. Visual gambar dua orang di sampul kurang cocok dengan deskripsi yang digambarkan penulis.
b. Entah ini aku saja atau orang lain juga, isi ceritanya belum bisa menjawab alasan/maksud di balik terpilihnya Yaji menjadi peserta The Ultrasmart Holiday.
c. Tidak ada prakata/kata pengantar.
d. Pada halaman tertentu, tulisannya/tintanya lebih tipis.
e. Ada hal tertentu yang diberi catatan kaki, padahal tidak perlu.
f. Ada dialog batin yang ditulis narasinya, misalnya batin Yaji atau ucap Yaji dalam hati, padahal tidak perlu, karena dialognya sudah dimiringkan.
g. Ada isi teka-teki yang ditulis lagi, padahal jaraknya dengan isi teka-teki itu yang ditulis pertama tidak jauh.
Pada akhirnya, kelebihan buku ini mengalahkan kekurangannya.
F. Profil Penulis
Shely Kayoula lahir di Bandung pada 23 Juni. Sudah sejak SMP penulis Indonesia tersebut berkeinginan menjadi penulis. Setelah menyelesaikan studi Administrasi dan Keuangan pada tahun 2011, beliau mulai serius menekuni dunia menulis dengan aktif mengikuti lomba menulis flash fiction, cerpen, puisi, dan novel. Pada tahun 2015, orang yang entah lahir pada tahun berapa itu bertempat tinggal di Bandung dan tengah melanjutkan pendidikan Manajemennya.
G. Kesimpulan
Buku novel The Ultrasmart Holiday yang ditulis oleh Shely Kayoula bersetting di kota kelahirannya, Bandung. Namun, penulis tidak menyelipkan bahasa Sunda, melainkan bahasa Betawi. Beberapa bahasa Betawi diberi keterangan di catatan kaki, begitu juga dengan bahasa bahasa slang/bahasa yang kurang dikenal lainnya.
Pelajaran Sejarah mungkin membosankan bagi kita, tetapi permainan dalam program The Ultrasmart Holiday sungguh menarik, terutama adegan tim Yaji (Yaji, Elis, & Bono) dalam menyelesaikan permainannya. Yaji juga mengeluarkan potensi yang tidak diduganya dan menghadapi kelemahannya. Bono yang cerdas tidak selalu bisa diandalkan otak ya, karena tiba-tiba dia sakit. Dan Elis yang ceroboh dan galak bisa merasa sangat menyesal/bersalah. Serta jangan lupakan adegan lucunya.
Kelolosan seleksi Yaji membuat laki-laki ini jadi tahu sosok asli orang yang dikaguminya, Karina. Karina benar-benar tampil bagus di program The Ultrasmart Holiday. Saya sendiri tidak menyangka pegawai NTV dalam program tersebut bisa sampai sejauh itu merancang proyek mereka. Siapa juga yang bisa menyangka tingkah buruk Sigit dan mulut pedas Natasha ditampilkan di TV. NTV benar-benar tidak pilih kasih, ya? Jika novel ini dijadikan film, saya mendukungnya sekali, apalagi kalau programnya benaran ada di dunia nyata. Insyaallah saya menonton film/acaranya.
Meskipun isi ceritanya tidak menjawab alasan/maksud di balik terpilihnya Yaji menjadi peserta The Ultrasmart Holiday, kita masih bisa melihat taktik Yaji mengisi formulir pendaftarannya dan rahasia berubahnya Yaji. Kita juga akan tahu beberapa cara cerdas Bono mengenal dan menjawab pertanyaan/teka-tekinya. Tim menang dan jawaban Elis atas tembakan Yaji juga saya rahasiakan.
Saya tidak pandai menilai sesuatu dengan angka. Akan tetapi, saya jamin Anda akan setuju jika nilai untuk buku ini 9 ke atas. Kalau 100 mah, tidak mungkin. Menilai buku dan sejenisnya, kan, seperti menilai soal uraian. Angka 100 itu nilai sempurna, sedangkan buku dsj. itu tidak ada yang sempurna.
Jangan lupa juga untuk menilai atau mengisi komentar dengan apa pun itu terhadap resensi buku saya ini. Nanti penilaian Anda akan menjadi bahan pertimbangan saya untuk resensi buku saya berikutnya.
Sakian, terima kasih.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkomentar di unggahan saya.