Jumlah penulis yang menulis buku ini, yaitu 43 orang. Dengan adanya judul tulisan yang sama dengan judul buku (hanya saja tidak ada koma), membuat saya berpikir bahwa judul bukunya diambil atau terinspirasi dari sana.
Buku ini benar-benar berisi kumpulan kisah romantis, manis, konyol, lucu, dan melankolis. Menginspiratif dan banyak pelajarannya juga. Selain itu, bisa dijadikan inspirasi menulis fiksi.
Paling cocok dibaca oleh suami, istri, dan orang yang sudah pernah menikah. Jika Anda masih remaja, apalagi sudah memiliki keinginan untuk menikah, buku ini bisa dijadikan referensi mengenai kehidupan rumah tangga.
Apa Anda tahu? Setelah selesai membaca bukunya, saya baru sadar bahwa buku ini merupakan buku hasil lomba menulis. Sebelum saya memaparkan isi bukunya, saya akan share daftar isinya terlebih dahulu.
Jumlah tulisannya sama dengan jumlah penulisnya. Tidak hanya diary atau surat dari istri kepada suami, ada juga yang share pengalaman, menulis faksi (fakta fiksi), bahkan mungkin ada yang membuat cerpen.
1. Perjuangan laki-laki mendapatkan perempuan,
2. Kekaguman istri pada suami
3. Ungkapan dari hati terdalam istri,
4. Kesulitan istri dalam mengatur rumah,
5. Perjuangan istri dalam mengatasi masalah anak,
6. Pernikahan dengan laki-laki yang berusia kurang dari 17 tahun,
7. Perhatian suami,
8. Kesetiaan suami,
9. Kesabaran suami,
10. Perubahan suami,
11. Suami yang pendiam,
12. Suami yang tidak peka,
13. Suami yang suka menegur,
14. Suami yang selalu tenang tentang rezeki,
15. Suami yang sibuk dengan pekerjaannya,
16. Suami yang romantis untuk pertama kalinya,
17. Suami yang ingin berhenti bekerja dan menikah lagi,
18. LDR suami istri,
19. Mimpi suami istri,
20. Perjuangan suami istri,
23. Kehidupan rumah tangga pasangan yang dijodohkan, dan
Kelebihan Buku
2. Terdapat jaminan kepuasan.
4. Layout satu warna, yaitu warna ungu.
5. Layout unik dan cantik (setiap halaman isi tulisan dihias dengan layout berbentuk bingkai. Dimulai dari halaman ke-2, setiap tulisan diberi garis-garis seperti buku tulis, sesuai tema buku).
7. Hampir semua isi tulisannya bagus.
8. Mengandung hikmah yang dapat kita petik walau semua penulis beragama Islam (lihat sampul belakang).
Kekurangan Buku
1. Hanya bisa dibaca oleh minimal seorang remaja.2. Tidak ada prakata atau kata pengantar.
3. Tulisannya ada yang tidak sampai pada garis terakhir (lihat kelebihan buku no. 5).
4. Tidak ada keterangan mana saja tulisan yang menjadi juara.
5. Tidak ada profil setiap penulis.
Tentang DIVAmate
DIVAmate adalah sebutan untuk orang-orang yang cinta dunia literasi bersama @divapress01 dan @de_teens, dengan dinahkodai oleh @edi_akhiles. Anggotanya dari Indonesia dan ada yang dari luar negeri.
• #JustWrite (pelatihan menulis nasional 1 tahun sekali)
• #LelangNulisNovel
• #AkuBisaJadiNovelis
DIVAmate juga merupakan komunitas yang paling rajin menyelenggarakan lomba-lomba penulisan kreatif dengan hadiah yang luar biasa. Misal:
• #JapanInLove
• #ter-TEEN
• #HantuGokil
• #RamantikInspiratif
• #HomeSweetHome
Tagline DIVAmate: Ayuk menulis, karena dengan menulis, sejarah hidupmu tak akan hilang sekalipun jasadmu telah hilang.
Info lengkap mengenai buku-buku DIVAmate, silakan akses divapress-online.com, atau bergabung dengan DIVAmate di akun FB Penerbit DIVA Press dan Twitter @divapress01.
"Kekurangan keuanganku selama ini bukan karena rezeki kami kecil berdasarkan pitungan Ratu (anak bungsu kami), tapi memang sedang diuji oleh Allah Swt. Makin tinggi pohon, akan makin besarlah angin yang menerpanya, aku lebih setuju ini." ~ @zulzilaharth (hlm. 28, Ternyata Memang Mitos")
"Jodoh itu cerminan diri kita. Itulah sebuah kalimat yang pernah aku dengar dari seorang teman kuliahku. Mungkin dulu aku menafsirkannya dengan kalimat: jodoh kita adalah sebagaimana diri kita. Tapi saat ini aku memiliki penafsiran yang berbeda mengenai kata-kata itu. Jika maksudnya cerminan itu sama dengan saat kita bercermin, maka pantulan gambar yang ada di cermin itu akan terbalik. Jika seperti itu, sebenarnya suami istri itu adalah dua orang yang saling menutupi dan melengkapi kekurangan serta kelebihan.
Tidak ada sepasang sandal yang kedua-duanya kanan atau kiri, tetapi kanan kiri. Begitu juga dengan pasangan, ada kanan dan kiri. Tidak ada pasangan yang gunanya sama, melainkan memiliki fungsi masing-masing."
~ @vtrianiii ~
(hlm. 45—46, "Jodoh Itu Seperti Sandal Jepit")
"Bagi suami istri, istilah aku dan dia memang elok bila menjadi kami. Segala sesuatu akan jauh lebih indah bila dikerjakan bersama. Namun, tidak semua hal dapat dikerjakan bersama, bahkan ketika sudah menikah bertahun-tahun maupun puluhan tahun. Bagi sebagian pasangan, me time (waktu untuk memanjakan diri sendiri tanpa pasangan) tetap diperlukan. Tergantung situasi dan kondisi yang dialami masing-masing pasangan. Tidak perlu menyamaratakan pandangan umum tentang mana yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan pasangan sejati." ~ AiraMizuiro (hlm. 53—54, "Cucian Aku, Kamu, atau Kita")
"Cinta bukan hanya menuruti hati, tapi juga memakai logika. Menikah harus berpikir matang-matang dan memilih calon imam rumah tangga nggak dari luarnya saja, tapi lihat potensinya." ~ @airin_napasha (hlm. 57—58, "Suamiku Berondong")
"Tuhan menciptakan sepasang manusia untuk saling mengisi ruang kosong dalam hati mereka, mewarnai keseharian dengan pelangi cinta. Memaknai kehidupan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing." ~ @evisept_ (hlm. 100, Lactobacillus Bulgaricus-ku)
"Murka-Mu adalah kebahagiaanku, kemarahan suamiku juga adalah kebahagiaanku. Murka-Mu adalah bukti kepedulian-Mu, kemarahan suamiku juga adalah kepeduliannya. Murka-Mu adalah bukti kasih sayang-Mu, kemarahannya juga adalah bukti kasih sayangnya. Maka, seharusnya aku merasa bahagia karena kepedulian dan kasih sayang suamiku yang begitu besar kepadaku." ~ @niefanie (hlm. 118—119, "Kemarahanmu adalah Kebahagianku")
"Hidup ini sederhana saja sebenarnya. Kita sendirilah yang membuatnya rumit. Cinta dunia sering kali mengelabuhi kita dan memahami makna hidup yang sesungguhnya." ~ @izzara_adwa dan suaminya (hlm. 137, "Love You More and More")
"Kesalahan tak selalu membuat orang berubah. Ia akan tetap mati selama orang itu tak akan mau berpikir lebih dalam dan selama di hatinya takada rasa ketakutan. Dan akan kujadikan kesalahan sebagai guru kehidupan. Dan dengan segenap hati, kukatakan, 'Berangkatlah, wahai Hati, aku sudah bosan dengan kematian.'" ~ @izzara_adwa (hlm. 137, "Love You More and More")
"Istigfar bukan hanya diucapkan saat kita merasa telah berbuat salah, sebagai ucapan memohon ampunan. Akan tetapi, istigfar juga berfungsi sebagai 'rem' agar kita tidak terpeleset untuk berbuat kesalahan atau dosa." ~ @JuwitaZahar (hlm. 145, "Heboh karena Dua Garis")
"Seberapa sulitnya saya dan suami saya dulu, dan seberapa sukses kami sekarang, Allah-lah, Tuhan Yang Maha Esa, yang berada di balik itu semua. Sungguh Allah telah mendengar segala doa, sabar, dan kerja keras suami saya." ~ @kaa_kartika (hlm. 153, "Honey, Do You Remember?")
"Alasan bahwa wanita diciptakan dari tulang rusuk sebelah kiri adalah karena dekat dengan hati untuk disayangi dan dekat dengan lengan untuk dilindungi." ~ Shafiyyah al-Khansa (hlm. 155, "Karena-Nya, Kau Terlihat Begitu Dekat", @NisaKhalifah)
"Hal-hal yang rasanya tidak ada yang spesial itu bisa menjadi spesial jika kita berusaha untuk membuatnya menjadi indah." ~ Shafiyyah al-Khansa (hlm. 158, "Karena-Nya, Kau Terlihat Begitu Dekat", @NisaKhalifah)
"Dalam hidup, tak selalu seseorang berada di ambang rasa kebahagiaan, sedang yang lain sangatlah jauh di bawah garis penderitaan tanpa pernah bisa mengubah nasib mereka jika bukan karena keajaiban." ~ @atikarahmaa (hlm. 180, "Rapalan Doa Sang Istri")
"Aku hanya memiliki dua bidadari yang paling penting di dunia ini. Bidadari yang bisa membawaku ke surga jika aku membuat mereka bahagia, sekaligus bisa menjatuhkan ke jurang neraka jika aku membuatnya menderita. Kedua bidadari itu adalah ibuku dan istriku." ~ suami @rin_kart (hlm. 192, "Semakin Lama, Semakin Cinta")
"Menjadi seorang ibu rumah tangga sejati yang fokus mengurus anak-anak dan suami memang bukan pekerjaan yang ringan. Tapi saya sadar, itu semua akan berbuah pahala jika dilakukan dengan benar dan penuh keikhlasan.
Jargon 'ibu sekolah pertama untuk anak' menjadi motivasi bagi saya ketika jenuh dengan rutinitas monoton. Melihat mereka tumbuh menjadi anak-anak yang sehat, cerdas, dan pintar adalah kebanggaan. Itulah mengapa saya bertahan untuk tidak bekerja kembali.
Allah memberikan kemuliaan tersendiri bagi seorang ibu. Karena begitu berat bebannya, Allah menempatkan level tertinggi bagi seorang ibu." ~ @suci_risalah (hlm. 198—199, "Abi, Please Ngertiin Bunda")
"Aku tak pernah berani mencintai siapa pun sebesar yang aku pernah lakukan seperti dulu. Pelan-pelan aku redup. Aku mematikan diriku sendiri, bersama nyala dan bara cinta yang membakar di dalamnya. Pelan-pelan.
Meski semakin kumatikan, sebenarnya nyalanya semakin besar. Ada 67 nama lelaki di samping nama almarhum suamiku. Kupikir aku butuh menggenapkannya menjadi seratus nama, entah itu dengan cinta sungguhan atau hanya selintas.
Tapi, ternyata aku berhenti di nama ke-67.
Aku tidak mungkin bersama lelaki ke-67. Dia sama saja dengan kebanyakan lelaki lainnya. Dia memiliki istri yang dia cintai dan mencintainya. Dia punya anak-anak yang menjadi permata hatinya, seperti aku memiliki anak-anak kita.
Aku tidak mau berbahagia di atas kebahagiaan orang lain, meski aku mungkin benar-benar jatuh cinta atau hanya terhanyut.
Aku memilih sendiri daripada harus menghancurkan perasaan perempuan lain. Aku tahu rasanya cemburu. Sangat."
~ @ummihasfa ~
(210—211, "Setelah Enam Tahun")
"Memang masalah umur adalah rahasia Ilahi Rabbi. Tapi aku pernah mendengar bahwa setiap batang rokok yang diisap akan mengurangi kesempatan hidup dua menit." ~ @tiwibila (hlm. 217—218, "Asap dan Suamiku")
"Meski rasa batin ini perih, aku berusaha meyakinkan diri bahwa Allah telah memutuskan yang terbaik. Kita manusia hanya hamba yang menjalani putaran roda nasib yang sudah digariskan-Nya." ~ @esthy1212 (hlm. 232, "Suamiku, Mari Kita Berjuang!")
"Apa yang dijalani itulah yang akan menjadi cita-cita. Mengalir bagai air, tanpa tahu akan bermuara di mana. Tidak usah terlalu pusing dengan urusan besok. Yang penting hari ini tetap berusaha dan bersyukur." ~ suami @famysa_ (hlm. 237—238, "Kaptenku, Imanku")
"Pasti akan banyak kerikil dan sembilu yang berserakan di sana-sini sehingga perjalanan menggapai tujuan tidak akan selancar harapan. Itu sudah sunatullah. Namun, berbekal keyakinan akan satu tekad yang didasarkan oleh niat yang tulus dan ikhlas, insyaallah semuanya akan terlalui dengan mudah." ~ @Thttart69 (hlm. 254, "Menyusuri Hari Bersamamu")
"Kalau rezeki itu sudah ada yang mengatur, ngapain kita bingung dengan urusan seperti itu? Seperti tidak punya Tuhan saja. Semua makhluk-Nya yang ada di bumi ini tak akan pernah dibiarkan tidak diberi rezeki. Semut saja tidak pernah kelaparan meski kita tak memberinya makan. Allah yang memberinya makan." ~ suami @tiha_04 (hlm. 261—262, "Suamiku Berhati Emas")
"Untuk bisa sukses melangsungkan hidup, bukanlah uang sebagai jaminannya, tetapi seberapa besar rasa syukur kita terhadap rezeki yang telah diberikan oleh Allah kepada kita. Jika kita mau bersyukur atas nikmat yang telah diberi, pasti Allah akan menambah rezeki kita, bahkan dari jalan yang tidak pernah kita sangka sekalipun." ~ @tiha_04 (hlm. 262, "Suamiku Berhati Emas")
Kutipan-kutipan lainnya bisa Anda baca di Twitter Poetree Malu. Anda dapat mencarinya dengan tagar #DearSuamiku atau #DIVAmate. Anda juga bisa mencarinya dengan nama penulis, #Tiha04. Atau dengan judul tulisan, #SuamikuBerhatiEmas.
#DearSuamiku #DIVAmate #CurhatIstriPadaSuami #BukuInspiratif #BukuAgamaIslam
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkomentar di unggahan saya.