"Meskipun menggiurkan, jangan tendang musuh kita saat jatuh."
- Mauris -
"Pahlawan tidak pernah libur."
- Mauris -
Telur yang dipegang Natasha (seekor harimau) retak. Lalu, muncullah bayi penguin. Bayi itu dinamai Mauris. Setelah itu, Badak (bukan nama aslinya) pamit kepada Natasha, Kungkang (bukan nama aslinya), dan Mauris. Kungkang mengusulkan untuk menjadikan Mauris pahlawan, tetapi Natasha tidak setuju.
Mauris tumbuh makin besar. Diam-diam ia latihan beladiri dengan mengikuti gerakan Kungkang Anak itu tidak tahu kalau Natasha melihatnya.
Suatu hari Mauris mengungkapkan keinginannya menjadi pahlawan. Namun, ibunya tidak memperbolehkan. Mauris pun pergi meninggalkan ibunya dan Kungkang. Kini, ia dan timnya sedang diam-diam mengamati tindakan sekumpulan monyet terhadap sekumpulan gajah. Mereka beraksi dengan tugas masing-masing. Makanan dihias hingga menyerupai pisang. Saat makanan ini dimakan, monyet-monyet berlarian ke sumber air. Tiba-tiba muncul Gorila (bukan nama aslinya) dan menyerang mereka.
Di tempat lain, Mauris dan Junior (anak angkatnya) bertemu dengan Kepala Monyet dan beberapa temannya. Mauris terus bertarung dengan monyet-monyet itu. Ia sempat mengalami beberapa kali kegagalan. Namun, ia pantang menyerah.
Saat sesuatu hendak menimpa patung berharga milik gajah, Junior segera beraksi.
Beberapa hari kemudian, sebuah pohon terbakar. Koala (bukan nama aslinya) dan Kepiting (bukan nama aslinya) menanti Jawara. Mauris dan timnya segera menjatuhkan air dari pesawat ke pohon itu. Setelah Mauris memuji sang Analisis, sang Analisis memberi tahu bahwa dirinya tidak tahu cara mendaratkan pesawat buatannya itu.
Mauris dan timnya pun bertemu Koala dan Kepiting. Namun, mereka tidak menduga kalau Koala dan Kepiting menjebak mereka. Lalu, sebuah bahan peledak ditaruh di dekat mereka. Setelah siap, Kepiting menyalakan sumbu yang lumayan jauh dari bahan peledak. Sebelum ia dan bosnya pergi, Koala mengatakan bahwa dirinya berniat memancing Jawara, ibu Mauris (Natasha). Setelah mereka pergi, dua kodok datang. Mereka malah ikut terperangkap ke dalam jebakan karena kepolosan mereka. Mauris pun meminta sang Analisis mencari cara agar semuanya bebas. Setelah berpikir, sang Analisis meminta Mauris melempar batu ke suatu tempat. Ia juga meminta Mauris tenang saat Mauris begitu khawatir karena sumbu peledak hampir mendekati bahan peledak.
Setelah itu, mereka berjalan bersama Natasha dan Kungkang ke suatu tempat. Natasha ramah kepada Junior, tetapi tidak kepada Mauris. Sebelum masuk, mereka harus mendapat izin dari penjaga. Natasha diizinkan, tetapi tidak untuk Mauris dan timnya. Di tempat pertandingan gulat antara Badak dan Gajak, hewan-hewan pada menyingkir saat Natasha duduk di tengah pertunjukan.
Saat Badak dan Gajah istirahat, Badak ditampar beberapa kali dan ditanyai bagaimana rasanya. Terakhir ia bilang kalau rasanya sedikit sakit. Ia dan Gajah bertanding lagi. Saat ia terdesak, Gajah menghinanya. Gajah tidak tahu kalau Badak merasa sangat marah, yang membuatnya jadi sangat kuat.
Paginya, terdengar ledakan di suatu tempat. Hewan-hewan berdatangan untuk melihatnya. Kemudian, Natasha dan timnya bilang kalau mereka bertiga sedang libur. Tiba-tiba Mauris dan timnya datang. Mauris bilang bahwa pahlawan tidak punya hari libur.
Sang Analisis menghina Badak secara spontan. Badak yang merasa tersinggung marah kepada sang Analisis. Kemudian, beberapa hewan memuji dan menceritakan kehebatan Mauris dan timnya. Natasha dan timnya pun hendak menyelesaikan masalah tadi. Mauris meminta hewan-hewan untuk berlindung.
Saat sudah menyeberang, Natasha merusak jembatannya hingga membuat Mauris dan timnya tidak bisa menyusul mereka. Sang Analisis pun mencari cara agar mereka bisa ke seberang. Di suatu lembah, Natasha dan timnya mengejar Koala dan Kepiting. Baru saja menyerang, mereka malah terjebak. Koala dan Kepiting pun menyerang balik, melempari mereka dengan ledakan.
Dengan kecerdasan Natasha, Natasha dapat naik ke atas. Kungkang juga dapat naik ke atas untuk menghajar anak buah Koala. Sementara itu, Badak berusaha menghancurkan tumpukan batu yang menghalangi jalan.
Tidak lama kemudian, Mauris dan timnya datang. Mauris berada di atas tumpukan batu. Ia tidak mengetahui bahwa Badak sedang merobohkan pijakannya. Setelah Badak diminta berhenti, Kungkang memegang Mauris yang hampir jatuh. Tim Mauris yang lain juga membantunya. Begitu juga dengan Natasha.
Bruk!
Tumpukan batu roboh. Natasha, Mauris, dan tim mereka jatuh. Koala menculik Junior yang pingsan. Karena itu Mautis merasa bersalah, sedangkan Natasha marah kepadanya. Natasha dan timnya pergi untuk menolong Junior. Lalu, Mauris meninggalkan timnya. Tiba-tiba ia jatuh ke jurang. Tempat jatuhnya mengingatkannya pada sesuatu, yaitu pertemuannya dengan Junior. Saat itu ia pergi meninggalkan ibu dan Kungkang untuk menggapai impiannya, yaitu menjadi pahlawan. Di depan sebuah sumber air, sebuah telur mengambang ke arahnya. Mauris mengambil telur itu. Tidak lama kemudian, telurnya menetas. Mauris mengangkatnya sebagai anak, dinamai Junior.
Di tempat lain, Natasha dan timnya berhasil menemukan tempat Koala dan Kepiting. Di sana ada banyak penjaga. Natasha dan timnya segera berlari ke tempat Junior. Tiba-tiba tanah di bawah mereka ambles. Akhirnya, mereka terjebak di sebuah penjara dengan sel yang diselimuti bahan peledak yang kuat.
Melihat ekspresi Mauris terhadap masa lalunya, sepertinya ia akan menyusul Natasha dan timnya. Namun, dengan kondisi Natasha, Junior, Kungkang, dan Badak seperti tadi, bagaimana ia akan menyelamatkan mereka? Apakah akan dibantu oleh timnya? Atau Mauris sendiri yang meminta bantuan mereka?
Andai Mauris dan timnya berhasil, bagaimana respons Natasha, Kungkang, dan Badak kepada mereka? Apakah Natasha akan mendukung impian Mauris, yaitu menjadi pahlawan?
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkomentar di unggahan saya.